TRIBUNNEWS.COM - Israel mengumumkan keadaan darurat di pusat kota Lod, setelah kerusuhan yang terjadi antara tentara Israel dan militan Palestina meningkat.
Mobil dibakar dan 12 orang dilaporkan terluka dalam bentrokan di Lod, yang diumpamakan sebagai perang saudara.
Militan Palestina menembakkan ratusan roket ke Israel, sementara Israel melakukan serangan udara berat di Gaza.
Sekira 35 orang tewas dalam beberapa kekerasan terburuk dalam beberapa tahun.
Baca juga: Gigi Hadid, Bella Hadid, dan Anwar Hadid Kompak Dukung Palestina, Sebut Israel Penjajah
Baca juga: Balas Serangan Israel di Gaza, Hamas Tembakkan Ratusan Roket ke Tel Aviv
Pada Selasa (11/5/2021), militan Palestina mengatakan, mereka menembakkan 130 rudal ke kota Tel Aviv di Israel setelah serangan udara Israel menghancurkan blok menara di Jalur Gaza.
Militer Israel mengatakan, mereka menargetkan militan di Gaza sebagai tanggapan atas serangan roket di Yerusalem dan daerah lain.
Pertempuran itu terjadi setelah berminggu-minggu ketegangan yang dipicu oleh konfrontasi kekerasan antara polisi Israel dan pengunjuk rasa Palestina di sebuah situs di Yerusalem yang suci bagi Muslim dan Yahudi, Masjid Al-Aqsa.
Komunitas internasional telah mendesak kedua belah pihak untuk mengakhiri eskalasi.
Utusan perdamaian Timur Tengah PBB, Tor Wennesland, mengatakan mereka "meningkat menuju perang skala penuh".
Baca juga: Pemeran Lucy Pevensie di Film Narnia Bersuara atas Tindakan Militer Israel ke Palestina
Melansir BBC, berikut ini beberapa fakta yang perlu diketahui terkait kekerasan tentara Israel terhadap Palestina yang hingga saat ini masih berlangsung.
Apa yang terjadi di Lod?
Protes yang dilakukan oleh orang Arab-Israel pecah di Lod, sebuah kota dekat Tel Aviv ,meningkat menjadi kerusuhan skala penuh.
Pengunjuk rasa melemparkan batu ke arah polisi, yang menanggapi dengan granat setrum.
Protes itu menyusul pemakaman seorang pria Arab Israel yang tewas dalam kerusuhan di kota sehari sebelumnya.