Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Terdapat perbedaan pendapat, ketidaksesuaian antara kebijakan wilayah nasional dan metropolitan Tokyo atas pengoperasian Museum Nasional dan pusat kebudayaan lain untuk masyarakat di Tokyo.
"Pemda Tokyo menginginkan ditutup sementara karena keadaan darurat (PSBB), setelah tanggal 12 Mei, namun pihak kementerian pendidikan kebudayaan Jepang minta membuka namun diperpendek jam bukanya," papar sumber Tribunnews.com Rabu (12/5/2021).
Badan Urusan Kebudayaan, yang berencana untuk buka kembali setelah jam kerja yang dipersingkat, diminta oleh Pemerintah Metropolitan Tokyo untuk terus tutup.
Pemerintah dan ibu kota akhirnya mengadakan diskusi serius kemarin (11/5/2021) untuk memutuskan tanggapan akhir.
Koichi Hagiuda, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi, yang memiliki yurisdiksi atas Badan Urusan Kebudayaan, mengatakan pada konferensi pers setelah rapat Kabinet kemarin (11/5/2021), "Saya ingin memahami jika dinilai penutupan akan meningkatkan efek (pencegahan infeksi) dan menyarankan kemungkinan untuk memperpanjang penutupan."
Dengan berlanjutnya keadaan darurat, pemerintah meminta agar jam kerja museum dan galeri seni di atas 1.000 meter persegi dipersingkat pada pukul 20.00.
Di sisi lain, Pemerintah Metropolitan Tokyo menuntut agar fasilitas tersebut diterus ditutup karena adanya langkah-langkah darurat yang ditetapkan pada tanggal 7 Mei lalu.
Ibukota menjelaskan dalam surat yang dikirim ke Badan Urusan Kebudayaan pada tanggal 10 Mei bahwa "jumlah orang yang baru terinfeksi dan orang yang sakit parah tetap pada tingkat tinggi, dan pengaruh strain mutan yang sangat menular juga sangat memprihatinkan."
Lebih lanjut menegaskan bahwa telah berulang kali menjelaskan dan meminta kepada Dinas Kebudayaan, dengan mengatakan bahwa "keputusan diambil melalui konsultasi dengan Sekretariat Kabinet", disampaikan kepada pemda Tokyo secara tertulis.
Sebagai tanggapan, Hagiuda mengeluh bahwa "staf kantor menanyakan melalui telepon dan tidak menerima balasan sampai malam tanggal 10 Mei 2021," dan perbedaan persepsi antara keduanya sangat mencolok.
Hagiuda juga berkata, "Prinsip dasarnya adalah memberikan pertimbangan maksimal terhadap penyebaran infeksi dan membuka di mana gedung bisa dibuka."
Perdana Menteri Yoshihide Suga, Hagiuda, dan Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato berdiskusi di kediaman resmi kemarin (11/5/2021) dan mengkonfirmasi status koordinasi Badan Urusan Kebudayaan, yang mengelola fasilitas dengan ibu kota.
Seorang pejabat senior pemerintah Jepang mengungkapkan, "Keduanya berada dalam hubungan hangnail."
Pada jumpa pers kemarin (11/5/2021) Sekretaris Kato mengatakan, “Kami sedang dalam proses koordinasi antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Iptek, dan pemda ibu kota. Fasilitas kebudayaan nasional adalah lembaga administrasi independen, dan masing-masing dikelola. mandiri. Akan berbicara dengan cara yang sama seperti fasilitas pribadi. "
Lima fasilitas yang dijadwalkan untuk dibuka kembali pada tanggal 12 Mei adalah Museum Nasional Seni Modern, Tokyo, Pusat Seni Nasional, Tokyo, Arsip Film Nasional, Museum Nasional Tokyo, dan Museum Sains Nasional.
Sementara itu upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.