Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, TEL AVIV- Militan Palestina, Hamas menembakkan rentetan roket ke pusat ekonomi Israel Tel Aviv, Selasa (11/5/2021) sebagai pembalasan atas serangan Israel yang menghancurkan blok menara di Gaza.
Kedua kubu telah menembakkan tembakan terberat mereka selama beberapa tahun.
Eskalasi tajam, yang dipicu oleh kekerasan di Yerusalem, telah menewaskan sedikitnya 30 warga Palestina di Jalur Gaza yang diblokade dan tiga orang Israel, serta melukai ratusan lainnya.
"Ini baru permulaan" serangan Israel, kata Menteri Pertahanan Benny Gantz memperingatkan, seperti yang dilaporkan media CNA, Rabu (12/5/2021).
Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh bersumpah, siap untuk melakukan balasan jika Israel ingin meningkatkan serangan.
"Jika Israel ingin meningkatkan, kami siap untuk itu," ujarnya.
Baca juga: MUI Minta Pemerintah Bawa Serangan Israel Pada Palestina ke Sidang OKI dan PBB
Utusan PBB untuk Perdamaian Timur Tengah, Tor Wennesland, memperingatkan bahwa Israel dan Hamas sedang menuju "perang skala penuh".
Di kantong Gaza yang padat dan diblokade Israel, 10 anak dan seorang wanita termasuk di antara mereka yang tewas sejak Senin malam.
203 orang lainnya dilaporkan terluka akibat serangan udara Israel yang sedang berlangsung, banyak yang diselamatkan dari reruntuhan bangunan yang membara.
Di Israel, sirene berbunyi saat roket Hamas menghujani, dan beberapa dari mereka yang tidak dapat mencapai tempat perlindungan bawah tanah berlindung di bawah jembatan.
"Itu menakutkan," kata Haim Roy Ben Shlomo, 38, warga Ramat Gan dekat Tel Aviv, menambahkan dia telah mendengar "beberapa tembakan keras, atau ledakan, di atas kepala kami".
Seorang wanita Israel tewas ketika roket menghantam Rishon Letzion di tepi selatan kota pesisir itu, sementara di dekat Holon, rekaman AFP menunjukkan bus yang terbakar saat petugas penyelamat membersihkan puing-puing.
Tembakan roket memaksa Israel untuk menangguhkan penerbangan di bandara utamanya di Ben Gurion, dekat Tel Aviv.