TRIBUNNEWS.COM, GAZA - Bentrok terjadi antara pasukan Hamas di Jalur Gaza dan tentara Israel.
Terbaru, Kamis (13/5/2021) Hamas menembakkan roket ke kota-kota Israel termasuk ke Utara Israel, Galilea.
Israel juga membelas serangan itu dengan memborbardir wilayah Gaza.
Dilaporkan, seorang tentara Israel tewas menyusul serangan dari pasukan sayap Hamas Brigade Al Qassam.
Staf Sersan Omer Tabib (21) tewas dan tiga rekannya terluka setelah Hamas menembakkan peluru kendali anti-tank (ATGM) Kornet ke jip yang dikendarai tentara Israel ini, di Kibbutz Netiv Haasara pada Rabu pagi.
Anggota sayap bersenjata kelompok Palestina itu, Brigade Al Qassam, mengatakan mereka menembakkan peluru kendali anti-tank ke sebuah jip militer Israel di sebelah utara Jalur Gaza, demikian dilaporkan AnadoluAgency, media Turki.
Media Israel juga telah mengkonfirmasi serangan itu, di mana satu orang tewas dan dua lainnya terluka parah.
Setidaknya 53 warga Palestina telah tewas dan 320 lainnya terluka dalam serangan Israel di Jalur Gaza di tengah ketegangan di seluruh wilayah Palestina setelah polisi Israel menyerbu kompleks Masjid al-Aqsa di Yerusalem Timur.
Empat ahli rudal Hamas dilaporkan tewas
Sebelumnya diberitakan, Hamas kembali mengirim sejumlah roket ke wilayah Israel.
Serangan ini merupakan balasan setelah Israel membunuh empat tokoh senior Hamas yang merupakan otak pengembangan roket Hamas yang berhasil menembus pertahanan udara Iron Dome.
Dilaporkan satu roket mengenai rumah Rishon Lezion dan satu lagi di Petah Tikva.
Lima orang dirawat karena luka ringan di Petah Tikva.
Jumlah korban di kedua pihak juga meningkat.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan jumlah korban tewas secara keseluruhan setidaknya 65 orang, termasuk 16 anak-anak.
Sedikitnya 365 orang terluka.
Sedangkan di pihak Israel yang dihujani 1.200 roket (sebagian besar dihancurkan Iron Dome) menjadi tujuh orang.
Yakni Leah Yom Tov (63), Khalil Awad (52) dan putrinya Nadin (16), Soumya Santosh (30), Nella Gurevitz (80-an) tentara Israel Omer Tabib (21) dan bocah 5 tahun, Ido Avigal, terkena pecahan roket yang menembus jendela kamar perlindungan di Sderot.
Selain itu sekitar 100 orang Israel juga terluka.
Serangan udara Israel membunuh komandan utama Hamas otak serangan roket ke Israel, dianggap dekat pada kepala sayap militer Hamas, Mohammed Deif.
Serangan roket Hamas mengejutkan Israel karena dari seribuan roket yang ditembakkan, beberapa di antaranya mengenai permukinan yang menimbulkan korban jiwa di pihak Israel.
Komandan Hamas tewas dalam serangan Rabu pagi adalah Bassem Issa, kepala Brigade Kota Gaza sejak 2017 dan kepala jaringan siber kelompok itu dan proyek peningkatan rudal Jamaa Tahla.
Menurut Shin Bet (Badan Keamanan Israel), Tahla adalah tangan kanan Deif dan tokoh utama dalam peningkatan kemampuan militer Hamas.
Gamal Zabda, kepala departemen pengembangan dan proyek roket Hamas, juga tewas.
Masih menurut Shin Bet, Zabda yang menyandang gelar PhD di bidang teknik mesin dengan spesialisasi di bidang aerodinamika, tokoh utama yang membuat roket Hamas berkembang signifikan.
Khazem Khatib, kepala departemen teknik di divisi produksi Hamas dan menjabat sebagai wakil kepala staf juga tewas.
Kamis dini hari, rumah Iyad Tayeb, seorang komandan batalyon Hamas, dihancurkan oleh pasukan Israel.
Israel juga menghancurkan Menara Shorouq berlantai 14 di Kota Gaza.
Ini merupakan gedung bertingkat ketiga yang dihancurkan Israel di Gaza.
Youmna Al Sayed, seorang jurnalis yang melaporkan dari Kota Gaza, kepada Al Jazeera mengatakan Menara Shorouq adalah rumah bagi banyak kantor media di Jalur Gaza dan berada di daerah yang sangat padat penduduknya.
Di gedung ini juga berkantor televisi Al-Aqsa.
Dia mengatakan gedung Sharouq memiliki tiga hingga empat kantor outlet media di masing-masing dari 14 lantai, sedangkan lantai dasar memiliki restoran dan bank, dan satu-satunya mal besar di Jalur Gaza terletak di seberang menara.
Dia mengatakan gedung itu tidak digunakan oleh pejuang Hamas.
Dia mengatakan telah terkena beberapa rudal "peringatan", kemudian serangan rudal penuh.
"Saya dapat meyakinkan Anda bahwa akibat dari kehancuran menara ini akan sangat mengerikan," katanya.
Rabu lalu, Menteri Pertahanan Benny Gantz mengatakan operasi militer akan terus berlanjut di Jalur Gaza selama diperlukan dan saat ini tampaknya tidak akan ada habisnya.
“Israel tidak sedang mempersiapkan gencatan senjata. Saat ini tidak ada tanggal akhir untuk operasi tersebut. Hanya ketika kita mencapai keheningan total, kita dapat berbicara tentang ketenangan, ” kata Gantz dalam tur Ashkelon yang dihantam roket.
"Kami tidak akan mendengarkan khotbah moral dari organisasi atau lembaga mana pun mengenai hak dan kewajiban kami untuk melindungi warga Israel."
“Selama beberapa jam terakhir telah melakukan serangkaian serangan yang signifikan, kami telah mengenai komandan, infrastruktur penting Hamas… kami telah mencapai ratusan target, gedung-gedung tinggi runtuh, pabrik-pabrik runtuh, terowongan-terowongan dihancurkan dan komandan dibunuh.
Semua cara dan semua opsi ada di meja, ”tambahnya.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengunjungi warga Israel yang terluka di Wolfson Medical Center, Holon, pada Selasa sore.
Dia berterima kasih kepada para dokter karena telah menyelamatkan nyawa seorang gadis berusia 3 tahun bernama Orin, sambil menunjukkan bahwa di sebelahnya tergeletak seorang anak dari Gaza, yang juga sedang dirawat di rumah sakit itu, mengatakan bahwa "itu menunjukkan kepada Anda semua perbedaan antara orang-orang budaya dan orang-orang dalam kegelapan. "
Netanyahu mengomentari serangkaian serangan Israel menewaskan sejumlah tokoh penting Hamas.
"Ini baru permulaan. Kami akan menyerang mereka dengan pukulan yang tidak mereka impikan."
DKK PBB
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan mengadakan pertemuan publik virtual pada Minggu (16/5/2021) membahas kekerasan yang memburuk antara Israel dan Palestina.
Para diplomat menjelaskan Amerika Serikat mengusulkan pertemuan awal pekan depan.
Amerika Serikat mengatakan sebelumnya ingin memberikan waktu untuk diplomasi, sehingga menunda pertemuan hingga awal pekan depan.
Baca juga: Komisi I Tegaskan Bakal Bawa Kasus Kekerasan Israel pada Palestina ke Dewan Keamanan PBB
Menteri Luar Negeri Antony Blinken, memegaskan Amerika Serikat tidak memblokir pertemuan tetapi ingin mengadakannya nanti.
"Kami terbuka dan mendukung diskusi terbuka di PBB," kata Blinken kepada wartawan di Washington, seperti dilansir AFP dam Channel News Asia, Jumat (14/5/2021).
"Saya pikir kita akan bertemu pada awal minggu depan. Ini, saya harap, akan memberikan waktu bagi diplomasi untuk membawa perubahan," katanya, sebelum pertemuan ditetapkan pada hari Minggu.
Amerika Serikat, sekutu kunci Israel, telah membela serangan mematikan negara Yahudi itu sebagai tanggapan atau balasan atas tembakan roket dari gerakan Palestina Hamas yang mengendalikan Jalur Gaza.
Baca juga: Ketua PBB Serukan Perlunya Gandakan Kapasitas Produksi Vaksin Covid-19
Tetapi pemerintahan Presiden Joe Biden juga telah menyuarakan peringatan atas korban sipil dan sebelumnya mendorong Israel untuk menahan diri untuk melakukan penggusuran warga Palestina di Yerusalem, pemicu langsung konflik terbaru.
Blinken telah berbicara pada hari Rabu kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmud Abbas.
Amerika Serikat sedang mencari solusi "mengakhiri kekerasan yang terus merenggut nyawa anak-anak, wanita, dan pria yang tidak bersalah," kata Blinken.
"Sikap kami sudah sangat jelas bahwa serangan roket harus dihentikan," katanya.
Sebagian artikel tayang di SerambiNews.com dengan judul Serangan Balasan Hamas Tewaskan Lima Tentara Israel,