TRIBUNNEWS.COM - Pesepakbola papan atas secara terbuka mengisyaratkan solidaritas untuk Palestina, mengingat jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel semakin meningkat di Jalur Gaza.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, hingga saat ini, hampir 200 orang di Gaza, termasuk 58 anak-anak, tewas sejak kekerasan meletus sepekan kemarin.
Israel melaporkan 10 orang, termasuk dua anak, tewas di tengah tembakan roket dari kelompok Hamas, militan yang berkuasa di Gaza.
Turut khawatir dengan pertempuran berdarah di Gaza, para pemain sepak bola, di Inggris, Turki, Chili dan tempat lain menyalurkan dukungan bagi rakyat Palestina.
Baca juga: Pengadilan PBB Didesak Selidiki Serangan Israel pada Kantor Berita di Gaza
Baca juga: Bantuan Logistik Pangan untuk Korban Perang di Gaza Palestina
Melansir Al Jazeera, berikut ini aliran dukungan dari para pesepakbola papan atas dunia untuk Palestina:
Hamza Choudhury dan Wesley Fofana
Bintang Leicester City, Hamza Choudhury dan Wesley Fofana, mengibarkan bendera Palestina saat merayakan kemenangan tim mereka di final Piala FA Inggris atas Chelesea, pada Sabtu (15/5/2021) di Stadion Wembley London.
Potret momen tersebut dibagikan secara luas di media sosial dan banyak pujian mengalir untuk kedua pemain tersebut.
Husam Zomlot, Duta Besar Palestina untuk Inggris, mengatakan tindakan itu "tepat waktu dan dihargai".
"Membawa bendera Palestina di panggung salah satu kompetisi sepak bola menunjukkan dukungan yang bergema di seluruh Palestina," kata Zomlot dalam surat yang ditujukan kepada pasangan itu, dibagikan dalam sebuah posting di Twitter.
Riyad Mahrez, Paul Pogba, Mohamed Salah
Pesepakbola lain yang berbasis di Inggris, termasuk pemain sayap Aljazair dari Manchester City, Riyad Mahrez, gelandang Prancis Manchester United, Paul Pogba, dan penyerang Liverpool asal Mesir, Mohamed Salah, juga ikut menyuarakan dukungannya pada Palestina.
Mahrez mengunggah gambar bendera Palestina di sebuah posting Twitter pada 10 Mei 2021, bersama dengan tagar "#Palestine" dan "#SaveSheikhJarrah".
Seperti diketahui, Sheikh Jarrah merupakan lingkungan di Yerusalem Timur yang diduduki Israel, di mana beberapa keluarga Palestina menghadapi pengusiran paksa dari rumah mereka untuk memberi jalan bagi pemukim Yahudi.