Berdasarkan laporan Al Jazeera pada Rabu, sedikitnya 219 termasuk 63 anak-anak Palestina meninggal dunia sejak awal penyerangan Israel pada 10 Mei lalu.
Sekitar 1.500 warga Palestina menderita luka-luka.
Di sisi lain, 12 warga Israel tewas termasuk dua anak dan 300 orang terluka.
Di hari ke-10 krisis ini, seruan gencatan senjata antara Israel dan Hamas belum membuahkan hasil.
Baca juga: Israel Berkali-kali Gagal Lenyapkan Muhammad Deiff, Pemimpin Sayap Militer Hamas
Baca juga: Terima Donasi Urun Dana dari Selebgram Fadil Jaidi, PMI Akan Salurkan Rp 1 M ke Rakyat Palestina
Amerika Serikat memblokir PBB untuk melakukan pernyataan bersama diakhirinya konflik.
Sementara itu Prancis bekerja sama dengan Israel, Mesir, dan Yordania untuk resolusi gencatan senjata.
Times of Israel pada Selasa (18/5/2021) melaporkan bahwa militer Israel menjatuhkan 122 bom di Gaza selama 25 menit.
Bom itu ditargetkan untuk jaringan terowongan bawah tanah Hamas di Gaza, menurut jubir militer Hidai Zilberman.
Ketegangan Israel dan Palestina ini diawali dari beberapa insiden di Yerusalem Timur selama bulan suci Ramadan.
Gaza yang dikuasai Hamas bereaksi karena serangan Israel terhadap jamaah shalat di Masjid Al Aqsa dan ancaman penggusuran warga Palestina di Sheikh Jarrah.
Berita terkait Israel Serang Jalur Gaza
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)