News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tuntutan Mantan Chairman Nissan Jepang Ditolak Pengadilan Belanda, Diminta Kembalikan 5 Juta Euro

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Chairman Nissan Jepang Carlos Ghosn (65) di depan Pengadilan Negeri Tokyo, Kamis (23/5/2019).

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pengadilan Belanda pada Kamis (20/5/2021) memerintahkan buronan mantan Chairman Nissan Carlos Ghosn untuk mengembalikan gaji yang diterimanya hampir 5 juta euro kepada aliansi yang berbasis di Amsterdam antara Nissan dan Mitsubishi.

Pengadilan juga menolak klaim Ghosn senilai 15 juta euro sebagai kompensasi atas pemecatan Nissan kepadanya yang dianggapnya salah.

Putusan itu muncul dalam kasus yang diajukan oleh Ghosn yang berusaha agar pemecatannya pada 2018 dari Nissan-Mitsubishi B.V. dibatalkan dan Ghosn menuntut kompensasi 15 juta euro.

Pengadilan di Amsterdam menolak klaimnya, dengan mengatakan bahwa dia tidak memiliki kontrak yang sah dengan perusahaan pada saat itu.

Gaji yang harus dia bayar kembali kepada Nissan mencakup pembayaran yang dilakukan kepadanya oleh perusahaan patungan Belanda dari April hingga November 2018.

Michael Taylor dan putranya, Peter Taylor mantan Green Barret AS, membantu pelarian mantan Chairman Nissan Jepang Carlos Ghosn dan mendapat bayaran sedikitnya 180 juta dolar AS. (Foto NHK)

Kasus di Belanda bermula dari keputusan Nissan untuk memecat Ghosn setelah ia dituduh melakukan pelanggaran keuangan di Jepang.

Mantan eksekutif otomotif ternama itu melewatkan jaminan di Tokyo pada tahun 2019 dan melarikan diri ke Lebanon, tempat ia dibesarkan.

Baca juga: Keluarga Taylor Merasa Dibodohi Istri Carlos Ghosn, Mantan Chairman Nissan Jepang

Carlos Ghosn, yang pertama kali ditangkap pada November 2018, mengatakan dia tidak bersalah atas tuduhan di Jepang bahwa dia tidak melaporkan pendapatannya di masa depan dan melakukan pelanggaran kepercayaan dengan mengalihkan uang Nissan untuk keuntungan pribadinya.

Ghosn mengatakan kompensasi tidak pernah diputuskan atau tidak diterima, dan pembayaran Nissan adalah untuk tujuan bisnis yang sah.

Ghosn, yang memiliki kewarganegaraan Prancis, Brasil, dan Lebanon, dikirim Renault pada 1999 untuk menyelamatkan Nissan, yang membuat mobil listrik Leaf dan model mewah Infiniti, dari ambang kebangkrutan.

Sementara itu upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini