TRIBUNNEWS.COM - Sebuah insiden maut terjadi di Jalan Pintu Geng, Kampung Sireh, Kota Bharu, Malaysia.
Sebuah mobil tiba-tiba meledak di tengah jalan hingga terbelah menjadi dua dan merenggut nyawa satu korban.
Seorang pria yang menjadi korban, tewas sangat mengenaskan.
Diketahui, korban merupakan pengemudi mobil tersebut.
Dikutip dari Berita Harian, insiden yang terjadi pada 21 Mei 2021 itu awalnya dikira karena sambaran petir, namun diduga akibat mobil tersebut membawa petasan.
Dalam peristiwa pukul 17.30 waktu setempat, korban tewas yang merupakan pengemudi mobil merk Proton Iswara Aeroback terlempar 20 meter dari lokasi kejadian.
Baca juga: Baru Empat Bulan Menjabat, Panglima Militer Nigeria Tewas Dalam Kecelakaan Pesawat
Baca juga: Ayah Ibu dan Balita Tewas Kecelakaan, Ditabrak Honda Jazz dari Depan & Dihantam Avanza dari Belakang
Kepala Polisi Kelantan, Datuk Shafien Mamat, mengatakan setelah kejadian tersebut, lima kendaraan lain di tempat kejadian juga terbakar.
Selain satu korban tewas, empat korban lainnya yang terluka akibat ledakan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Raja Perempuan Zainab II (HRPZ II).
Hasil pemeriksaan awal, pihak kepolisian tidak menutup kemungkinan ledakan itu disebabkan oleh petasan yang diangkut kendaraan tersebut.
Namun, penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan sesuai Pasal 8 UU Bahan Peledak.
Identitas korban tewas belum teridentifikasi.
"Polisi telah meminta kepada masyarakat yang melihat kejadian tersebut untuk maju memberikan informasi dan membantu penyelidikan," ujar Kepala Polisi Kelantan, Datuk Shafien Mamat.
Asisten Direktur Operasi Kebakaran Kelantan, Mohd Wildan Azhari, mengatakan mereka diberitahu tentang kejadian itu pada pukul 5.34 sore dan tiba di tempat kejadian lima menit kemudian.
Sebanyak 15 anggota dari Balai Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (BBP) Kota Darulnaim dan BBP Tunjong bergegas ke lokasi dan menemukan sebuah mobil terbakar.
"Saat kejadian, ada lima kendaraan lain di sekitar lokasi yang juga mengalami kerusakan," ucapnya.
Baca juga: Bukan Karena Kecelakaan, Ridwan Ternyata Tewas Dibunuh, Terduga Pelaku Sempat Ikut Melayat
Sementara itu, saksi mata peristiwa tersebut, Mohd Khairul Anwar Mohd Zin (42), mengaku mendengar suara ledakan keras seperti bom, namun begitu keluar dari restoran ia melihat beberapa mobil 'berserakan' di mana salah satunya terbakar.
Ia mengatakan bahwa dirinya yang berada di dapur restorannya yang hanya berjarak 40 meter dari lokasi kejadian langsung bergegas keluar dan terpana melihat apa yang terjadi.
Dia juga melihat sedikit kekacauan dengan orang-orang yang lari menyelamatkan diri.
“Saya mendengar suara-suara minta tolong dari beberapa survivor lain, bahkan ada yang lari menyelamatkan diri dalam keadaan berdarah-darah. Kami berusaha membantu tapi situasinya lumayan parah sampai petugas pemadam kebakaran datang dan memberi tahu bahwa ada orang mati yang kondisi tubuhnya mengenaskan."
“Makin kaget saat ternyata mayat korban terpental hingga ke dinding resto saya, kemungkinan akibat benturan kuat ledakannya,” ucapnya saat ditemui di resto miliknya dekat lokasi kejadian.
Sementara itu dikutip dari Sinar Harian, kini insiden kecelakaan maut tersebut masih dalam proses penanganan dan pemeriksaan polisi.
Kepolisian Kelantan pun telah mengajukan permohonan bantuan Satuan Bom Bukit Aman untuk mengetahui penyebab sebenarnya ledakan yang diduga akibat petasan yang merenggut nyawa seorang pria di Simpang Empat Kampung Sireh, Jumat malam lalu.
Kepala Polisi Kelantan, Datuk Shafien Mamat, menambahkan, unit tersebut sedang dalam proses untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk melihat jumlah petasan di dalam mobil.
"Penyelidikan awal menemukan bahwa efek (ledakan) mendekati 100 meter, jadi ini angka yang besar untuk mata telanjang," katanya.
Karena itu, menurut dia, pihak Polsek Kelantan meminta bantuan pihak Bukit Aman untuk melakukan analisis lebih detail di lokasi tersebut.
Dia mengatakan tinjauan catatan menemukan bahwa korban memiliki catatan kriminal masa lalu terkait dengan kasus perampokan dan narkoba.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan di Tol Cipularang, Bus Primajasa Terguling karena Rem Blong, 7 Orang Terluka
Shafien mengatakan penyelidikan lebih lanjut sedang dilakukan untuk mengetahui bagaimana korban mendapatkan pasokan petasan serta penyebab sebenarnya dari kejadian tersebut.
Ia mengatakan, polisi mendapat berbagai informasi yang menginformasikan bahwa kejadian tersebut disebabkan oleh upaya untuk menghisap rokok atau sambaran petir.
“Makanya kami minta bantuan unit bom untuk melakukan penyidikan, karena menurut keterangan saksi mereka hanya mendengar suara ledakan."
“Jadi saya memanggil orang-orang yang memiliki informasi untuk maju membantu penyelidikan polisi."
“Toh pecahan petasan yang ditemukan di lokasi cukup banyak dan kerusakannya sangat besar,” ujarnya.
Berita terkait kecelakaan maut lainnya.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)