Saat membuat pernyataan itu, tangannya bergerak=gerak seperti orang gelisah dan terliihat beberapa tanda hitam terlihat di dahinya.
“Sikap karyawan terhadap saya benar dan sesuai hukum. Saya terus bekerja sama dengan penyidik dan saya mengaku telah mengorganisir kerusuhan massal di kota Minsk,” katanya.
Komentar tersebut segera ditolak oleh sekutunya karena dibuat di bawah tekanan.
Baca juga: Presiden Perancis: Presiden Belarusia Harus Mundur dari Jabatannya
“Beginilah penampilan Raman di bawah tekanan fisik dan moral. Saya menuntut pembebasan segera Raman dan semua tahanan politik,” tulis Thiskanouskaya di Twitter dalam bahasa Inggris, menggunakan ejaan Belarusia untuk namanya.
NEXTA, sebuah layanan berita tempat Protasevich bekerja sebelum membuat blognya sendiri yang banyak diikuti, menjalankan wawancara dengan ibunya, yang mengatakan bahwa begitu dia mendengar laporan tentang ketakutan akan bom dalam penerbangan, dia tahu itu adalah rencana untuk menangkapnya. .
“Saya hanya ingin mengatakan bahwa putra saya hanyalah seorang pahlawan, hanya seorang pahlawan,” kata Natalia Protasevich sambil menangis. “Saya sangat berharap komunitas internasional akan sadar untuknya.”
Ayahnya, Dzmitry Protasevich, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Reuters: "Ini benar-benar gila, apa yang sedang terjadi."
Penahanan pra-sidang
Kementerian Dalam Negeri Belarusia sebelumnya mengkonfirmasi penangkapan Protasevich, dengan mengatakan dia dibawa ke penahanan praperadilan.
Baca juga: Oposisi Tuduh Otoritas Keamanan Belarusia Paksa Svetlana Tikhanovskaya Pergi ke Lithuania
Minsk juga membantah rumor di media sosial bahwa Protasevich telah dirawat di rumah sakit dan mengatakan pihak berwenang tidak memiliki informasi mengenai masalah kesehatan apa pun.
Pernyataan yang dipublikasikan di layanan pesan Telegram itu adalah yang pertama diberikan oleh pihak berwenang mengenai lokasi Protasevich sejak dia ditahan pada hari Minggu di bandara Minsk ketika pesawatnya terpaksa melakukan pendaratan darurat di sana.
Cobaan berat blogger dimulai pada hari Minggu ketika sebuah jet tempur MiG-29 Belarusia mencegat penerbangan Ryanair dari Yunani ke Lituania sebagai tanggapan atas dugaan ancaman bom, dan mengawalnya ke Minsk.
Ryanair mengatakan kontrol lalu lintas udara Belarusia memberi tahu awaknya tentang "potensi ancaman keamanan di pesawat" dan menginstruksikan mereka untuk mengalihkan pesawat ke bandara terdekat, Minsk. Setelah mendarat, otoritas Belarusia menahan Protasevich. (Tribunnews.com/Aljazeera/Hasanah Samhudi)