News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Malaysia Tutup Semua Mal Mulai Selasa Besok, Dimulainya Lockdown Penuh

Editor: hasanah samhudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas medis yang mengenakan pakaian pelindung menyiapkan alat tes di lokasi pengujian virus Corona Covid-19 gratis di Shah Alam, di pinggiran Kuala Lumpur, pada 27 Mei 2021.

TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia Minggu (30/5) mengatakan bahwa semua mal harus ditutup, sebagai tindakan Lockdown penuh yang dimulai 1 Juni.

Namun 17 sektor layanan penting masih diizinkan beroperasi selama lockdown penuh selama dua minggu itu.

Sektor-sektor ini termasuk perawatan kesehatan, telekomunikasi dan media, makanan dan minuman, utilitas serta perbankan.

Pemerintah juga akan mengizinkan perusahaan di bawah 12 sektor manufaktur untuk terus beroperasi, seperti manufaktur makanan dan minuman, alat kesehatan, tekstil untuk memproduksi alat pelindung diri serta minyak dan gas. Mereka perlu beroperasi dengan kapasitas 60 persen.

Menteri Senior Ismail Sabri Yaakob mengatakan: "Kami berharap sektor manufaktur akan mengikuti perintah pemerintah, karena kami telah memberikan syarat bahwa hanya 60 persen yang bisa bekerja."

Baca juga: PM Malaysia Muhyiddin Yassin Telah Umumkan Lockdown Total Mulai Juni 2021

"Tapi saya telah membaca posting media sosial dan menemukan majikan yang memaksa karyawan mereka melebihi kapasitas 60 persen," tambahnya.

Ismail Sabri mengatakan bahwa karyawan dapat melaporkan pelanggaran tersebut ke kementerian sumber daya manusia dan polisi.

Ia menambahkan, pusat perbelanjaan harus ditutup, kecuali supermarket dan tempat yang menjual makanan dan minuman dan kebutuhan dasar.

Sebuah pernyataan dari Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional juga mengatakan: "Manufaktur dan sektor jasa terkait manufaktur yang diizinkan untuk beroperasi adalah untuk memastikan gangguan minimal pada rantai pasokan suku cadang penting, komponen dan produk jadi."

"Ini penting untuk mendukung kelanjutan operasi infrastruktur yang penting dan garis depan seperti keamanan, sistem perawatan kesehatan, informasi dan komunikasi serta memastikan pasokan kebutuhan dasar yang memadai bagi Rakyat (rakyat),” sebut pernyataan itu.

Baca juga: Langgar Protokol Kesehatan Covid-19, Penyanyi Malaysia Siti Nurhaliza Didenda Rp 34 Juta  

Pengumuman hari Minggu ini dilakukan setelah Kantor Perdana Menteri mengumumkan pada hari Jumat (28/5) bahwa Malaysia akan menjalani lockdown total dari 1 Juni hingga 14 Juni.

Jumlah kasus Covid-19 Malaysia terus melonjak, dengan rekor 9.020 kasus baru dan 98 kematian pada hari Sabtu (29/5). Dan pada hari ini, ada 6.999 kasus baru. Sekarang ada lebih dari 560.000 kasus di seluruh negeri.

Pemerintah telah meyakinkan masyarakat bahwa akan ada persediaan makanan yang cukup untuk bertahan selama Fase 1 dari lockdown total. Namun, ada laporan antrean orang berbondong-bondong membeli kebutuhan dan barang untuk mengantisipasi hari Selasa.

Sebelumnya  Menteri Sains, Teknologi dan Inovasi Khairy Jamaluddin mengatakan dalam konferensi pers bahwa lebih banyak pusat vaksinasi akan dibuka dalam bulan mendatang untuk mempercepat proses vaksinasi.

Yang pertama adalah lima pusat vaksinasi besar di sekitar Lembah Klang. “Tiga akan di Selangor dan dua akan didirikan di Kuala Lumpur,” katanya, menambahkan bahwa pengaturan akan dimulai pada 7 Juni.

Baca juga: Malaysia Didesak Lockdown Penuh Setelah Delapan Hari Kasus Baru Tertinggi

Khairy, yang juga Menteri Koordinator Satgas Imunisasi Covid-19 mengatakan 1.000 klinik dokter umum swasta (GP) akan bergabung dengan Program Imunisasi Covid-19 Nasional pada 30 Juni.

Dia menambahkan bahwa 500 dari klinik ini akan mulai memberikan vaksin mulai 15 Juni.

"Saya memperkirakan bahwa dokter umum dan pusat vaksinasi rumah sakit swasta dapat memberikan kontribusi dan pemberian 40.000 dosis dalam sehari, dan 400.000 dosis (secara total) pada 30 Juni," katanya, seraya menambahkan bahwa ini akan tergantung pada pasokan vaksin.

Ia menjelaskan bahwa saat ini ada 2.500 klinik GP yang terdaftar di bawah program imunisasi, Khairy mengatakan pemerintah akan membayar praktek swasta untuk mengelola vaksin.

Selain itu Khairy juga menyampaikan bahwa Malaysia secara resmi akan mulai meluncurkan vaksinasi drive-through untuk publik setelah proyek percontohan yang sukses di sebuah universitas di Kota Baru, Kelantan.

Baca juga: Malaysia Perpendek Jam Operasional Mal dan Restoran untuk Menahan Lonjakan Kasus Covid-19

“Kami melakukannya di Universiti Sains Malaysia di Kubang Kerian dan berhasil. Kami sekarang akan mengizinkan negara bagian lain untuk memulai ini untuk umum juga,” katanya.

Sebelum lockdown total, pemerintah telah mulai memperketat pembatasan di bawah perintah kontrol pergerakan nasiona (MCO), yang dijuluki "MCO 3.0" yang dimulai pada 12 Mei dan akan berlangsung hingga 7 Juni.

Di antara batasan di bawah MCO 3.0 termasuk 80 persen karyawan sektor publik yang perlu bekerja dari rumah, dan 40 persen untuk sektor swasta. Bisnis hanya dapat beroperasi dari pukul 08.00 hingga pukul 20.00 setiap hari. (Tribunnews.com/ChannelNewsAsia/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini