Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, RAMALLAH – Palestina mencatat 297 kasus baru infeksi virus Corona (Covid-19), dalam 24 jam terakhir, Kamis (3/6/2021).
Seperti dilansir Saudi Press Agency (SPA), Kamis (3/6/2021) dari keterangan otoritas kesehatan Palestina, dua orang meninggal karena Covid-19 dan 230 pasien sembuh dalam 24 jam terakhir.
Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan hari ini bahwa tingkat pemulihan dari virus mencapai 97,6 persen. Sementara tingkat kasus aktif mencapai 1,3 persen, dan tingkat kematian adalah 1,1 persen.
Bantuan Medis
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Rabu menyebut hampir 200 ribu orang membutuhkan bantuan medis di Wilayah Palestina setelah konflik bulan lalu antara Israel dan kelompok militan Hamas.
"WHO meningkatkan responsnya untuk memberikan bantuan medis bagi hampir 200 ribu orang yang membutuhkan di seluruh Wilayah Palestina yang diduduki (OPT)," jelas WHO regional Mediterania Timur dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al-Arabiyah, Kamis (3/6/2021).
Baca juga: India Laporkan Tambahan Kasus Baru Covid-19 Terendah: 134.154 Kasus dan 2.887 Orang Meninggal
"Situasinya fluktuatif. WHO tetap khawatir... dan menyerukan akses tanpa hambatan untuk pasokan dan staf penting terkait kemanusiaan dan pembangunan ke Gaza dan rujukan pasien keluar dari Gaza kapan pun diperlukan," ucap perwakilan WHO Rik Peeperkorn.
Ketegangan antara Israel dan Palestina melonjak menjadi saling tembakkan roket selama 11 hari dari dan ke Gaza.
Baca juga: Malaysia Catat Rekor Baru, 126 Orang Meninggal Dunia Akibat Covid-19 Dalam 24 Jam
Serangan Israel ke Gaza menewaskan 254 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak, serta beberapa pejuang, kata pihak berwenang di sana.
Baca juga: Covid-19 di India: Jenazah Pasien yang Hanyut di Sungai Dilaporkan Dimakan Anjing Liar
Sementara serangan dari militan Palestina merenggut 12 nyawa di Israel, termasuk satu anak, seorang remaja dan seorang tentara Israel.
"Lebih dari 77.000 orang mengungsi dan sekitar 30 fasilitas kesehatan telah rusak,” kata pernyataan WHO.
Israel telah memberlakukan blokade darat dan laut di Gaza sejak Hamas merebut kendali pada 2007 dari wilayah miskin dan padat penduduk yang merupakan rumah bagi sekitar dua juta warga Palestina.
Jalur Rafah yang dibuka Mesir adalah satu-satunya jalan Gaza ke dunia luar yang tidak dikendalikan oleh Israel.