News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Krisis Myanmar

Junta Militer Myanmar Layangkan Tuntutan Terbaru terhadap Aung San Suu Kyi atas Dugaan Korupsi

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dalam foto file yang diambil pada 17 Juli 2019 ini, Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi berbicara selama upacara pembukaan Pusat Inovasi Yangon di Yangon. Pemimpin sipil Myanmar yang digulingkan Aung San Suu Kyi terkena dua dakwaan pidana baru ketika dia muncul di pengadilan melalui tautan video pada 1 Maret 2021, sebulan setelah kudeta militer yang memicu protes besar-besaran tanpa henti.

Kasus-kasus yang telah dihadapi Suu Kyi berkisar dari kepemilikan ilegal radio walkie-talkie hingga melanggar Undang-Undang Rahasia Resmi.

Para pendukungnya mengatakan kasus-kasus itu bermotif politik.

Junta militer menggulingkan Suu Kyi karena partainya dianggap curang dalam pemilu November lalu.

Tuduhan ini sebelumnya telah disangkal komisi pemilihan dan pihak pemantau internasional.

Sejak kudeta dimulai, kondisi Myanmar semakin memprihatinkan.

Warga pro-pemerintah terus melakukan demonstrasi meskipun banyak di antara mereka yang ditangkap aparat.

Lebih dari 850 orang telah tewas dalam tindakan keras aparat menurut Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik.

Screengrab ini disediakan melalui AFPTV dan diambil dari siaran oleh Myawaddy TV di Myanmar pada 27 Maret 2021 menunjukkan kepala angkatan bersenjata Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing menghadiri parade tahunan yang diadakan oleh militer untuk memperingati Hari Angkatan Bersenjata di ibu kota Naypyidaw. (Handout / AFPTV / Myawaddy TV / AFP)

Baca juga: Politisi Myanmar Minta Dukungan Warga Rohingya Melawan Junta Militer

Baca juga: Junta Militer Myanmar Diam-diam Pindahkan Aung San Suu Kyi Ke Lokasi Tidak Diketahui

Menurut Al Jazeera, Suu Kyi akan diadili pada Senin mendatang.

Pengacara Suu Kyi, Khin Maung Zaw, menyangkal tuduhan korupsi dan menyebutnya tidak masuk akal.

"Ada latar belakang politik yang tidak dapat disangkal untuk menjauhkannya dari panggung negara dan mencoreng prestisenya," katanya kepada AFP.

"Itulah salah satu alasan untuk menuntutnya untuk menjauhkannya dari tempat kejadian."

Suu Kyi menghabiskan lebih dari 15 tahun di bawah tahanan rumah selama pemerintahan militer sebelumnya hingga akhirnya dibebaskan pada 2010.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini