News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

MUI: Tidak Ada Manfaat Buka Hubungan Diplomatik dengan Israel, Suka Berkhianat

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengunjuk rasa membakar replika bendera Israel saat menggelar aksi di depan Gedung Kedubes Amerika Serikat, Jakarta Pusat, Selasa (18/5/2021). Aksi yang diikuti berbagai elemen mahasiswa dan masyarakat tersebut untuk mengutuk penyerangan Israel ke Palestina yang telah menyebabkan ratusan korban jiwa. Tribunnews/Herudin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendorong pemerintah untuk tetap dalam pendirian dan tidak berpikir sekalipun untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel.

Pasalnya Israel kerap melanggar dan mengkhianati kesepakatan yang sudah ditetapkan, bahkan di sidang Dewan Keamanan (DK) PBB.

"Jangan sekali-kali membuka hubungan, karena selalu mengkhianati. Disamping pengalaman sejarah, Israel selalu mengkhianati," kata Ketua MUI Bidang Hubungan Internasional, Sudarnoto Azeth, saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (18/6/2021).

Pada Kamis kemarin Duta Besar Israel untuk Singapura, Sagi Karni dalam pernyataan terbarunya mengatakan bersedia bekerja sama untuk menjalin hubungan dengan negara-negara mayoritas Muslim di kawasan Asia Tenggara.

Saat diwawancara Reuters, Karni mangatakan bahwa Israel bersedia berbicara, bersedia bertemu, dan membuka pintu bagi negara mayoritas muslim di Asia Tenggara, yang salah satunya Indonesia.

Baca juga: Jet Tempur Israel Targetkan Jalur Gaza untuk Kedua Kalinya Sejak Gencatan Senjata

Sudarnoto mengatakan sampai kapanpun MUI akan bersikap tegas dan mendorong pemerintah Indonesia untuk tidak mengikuti beberapa negara lain yang melakukan normalisasi. 

MUI mendukung pemerintah yang secara tegas menolak membuka hubungan diplomatik dengan Israel, karena Israel suka berkhianat.

"MUI mendukung sepenuhnya sikap pemerintah dalam urusan Palestina, yaitu pembelaan abadi untuk kemerdekaan Palestina sepanjang Israel masih menjajah," ujarnya.

Sudarnoto mengatakan beberapa negara Arab yang melakukan normalisasi dengan membuka hubungan dengan Israel, seperti mengulang sejarah lama.

Sejarah sudah menunjukkan dengan jelas bahwa pertempuran pada tahun 1967 hingga 1968 sejumlah wilayah negara arab dikuasai Israel.

Israel kerap melakukan politik untuk memecah belah persatuan.

"Gencatan senjata kemarin pun tidak berjalan. Israel terus menyerang, jadi bagaimana kita percaya. Memang susah dipercaya Israel. Karena itu tidak ada manfaatnya membuka hubungan dengan israel, MUI tegas," ujarnya.

Indonesia juga mempunyai amanah konstitusi di pembukaan UUD 1945 yang menyatakan bahwa Kemerdekaan itu hak segala bangsa dan karena itu segala bentuk penjajahan di muka bumi harus dienyahkan. 

Sudarnoto mengatakan amanah konstitusi tersebut harus dijiwai oleh seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Bangsa Indonesia akan melakukan pembelaan kepada siapa saja dan negara mana saja termasuk Palestina yang dalam sejarahnya, cukup panjang, hampir 100 tahun dijajah Israel," ujarnya.

Sudarnoto mengatakan dalam keyakinan bangsa Indonesia Israel melakukan okupasi, melakukan tindakan imperealistik terhadap Palestina sampai pada hari ini.

"Karena itu membela rakyat dan bangsa Palestina itu bukti nyata komitmen kita pada UUD 45," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini