Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Penjagaan pintu ke luar hotel peserta Olimpiade akan dijaga ekstra ketat sehingga diharapkan tak ada pelanggaran yang dilakukan oleh para peserta baik atlet, ofisial maupun kalangan media dari luar negeri.
"Akan ada petugas khusus yang menjaga ketat terus menerus pintu ke luar hotel jalur khusus peserta Olimpiade di masing-masing tempat penginapan yang terdaftar di kepanitiaan Olimpiade," papar Menteri Olimpiade, Tamayo Marukawa (50) khusus kepada Tribunnews.com, Jumat (18/6/2021).
Saat tiba di Jepang para peserta Olimpiade akan dikarantina 3 hari di dalam hotel saja dan dilakukan tes PCR setiap harinya.
Perpindahan hanya diperbolehkan ke tempat latihan atau ke lokasi Olimpiade saja.
"Apabila ke luar harus ada alasan jelas dan harus terdaftar serta mendapat persetujuan dari panitia yang bertanggungjawab. Misalnya mau belanja, bisa dilakukan bersama-sama, dan menggunakan kendaraan panitia. Tak boleh kendaraan pribadi atau kendaraan umum," lanjutnya.
Monitor semua orang termasuk kalangan pers yang terkait Olimpiade akan dilakukan lewat GPS yang masuk ke dalam aplikasi yang sudah ditentukan panitia untuk diinstal di setiap HP para peserta, baik itu aplikasi Ocha maupun aplikasi Cocoa.
Baca juga: PM Jepang: Olimpiade Tokyo Bukan Hanya untuk Kebanggaan dan Ekonomi Saja
"Bisa saja menghindar dari aplikasi tersebut. Yang pasti pintu masuk keluar peserta Olimpiade dari pintu khusus hotel tidak sama dengan tamu hotel umum dan di sana ada petugas yang akan menjaga dan menanyakan dengan ketat masuk ke luarnya peserta Olimpiade," jelasnya.
Dengan cara pengawasan sangat ketat tersebut selama 14 hari diharapkan semua terkontrol dengan baik dari segi kesehatan agar tidak terinfeksi virus corona.
Panitia Olimpiade pun telah membuat aturan yang memungkinkan apabila seorang atlet terinfeksi corona dalam sebuah tim pertandingan, maka bisa digantikan atlet lainnya.
Dan apabila tim itu semua anggotanya terinfeks Covid-19, maka tak boleh bertanding dan harus dikarantina.
Sementara itu beasiswa dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.