TRIBUNNEWS.COM, PYONGYANG - Korea Utara kini dilanda krisis pangan.
Hal itu diakui oleh Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un secara resmi.
Berbicara pada pertemuan para pemimpin senior, Kim mengatakan: "Situasi pangan rakyat sekarang semakin tegang."
Melansir BBC, Kim mengatakan sektor pertanian gagal memenuhi target gandumnya karena topan tahun lalu, yang juga menyebabkan banjir.
Ada laporan bahwa harga makanan telah melonjak. NK News melaporkan bahwa harga satu kilogram pisang mencapai US$ 45 atau setara dengan Rp 650.000 (kurs Rp 14.464).
Baca juga: Kim Jong Un Ungkap Korut Perlu Bersiap Gelar Dialog dan Konfrontasi dengan AS
Sementara itu, Korea Utara telah menutup perbatasannya untuk menahan penyebaran Covid-19.
Akibatnya, perdagangan dengan China anjlok. Padahal, Korea Utara sangat bergantung pada China untuk makanan, pupuk, dan bahan bakar.
Korea Utara juga berjuang di bawah sanksi internasional, yang diberlakukan karena program nuklirnya.
Pemimpin otoriter negara satu partai itu berbicara tentang situasi pangan di komite pusat Partai Buruh yang berkuasa yang dimulai minggu ini di ibu kota Pyongyang.
Dalam pertemuan tersebut, Kim mengatakan bahwa tingkat produksi industri nasional telah tumbuh seperempat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Para pejabat diharapkan untuk membahas hubungan dengan AS dan Korea Selatan selama acara tersebut tetapi belum ada rincian yang dirilis.
Sumber: Kontan
Krisis pangan melanda Korea Utara, harga 1 kg pisang mencapai Rp 650.000