Dia dituduh mantan penasihat Perdana Menteri Boris Johnson, Dominic Cummings telah merusak program pengujian Covid-19.
Cummings juga mengklaim Hancock berbohong soal situasi sebenarnya penularan Covid-19 di panti jompo dan kurangnya alat pelindung diri (APD).
Namun semua tuduhan itu disangkal Hancock.
Hingga Jumat lalu, lebih dari 128.000 orang telah meninggal di Inggris akibat Covid-19, tertinggi di Eropa.
Salah satu kegagalan awal terbesar penanganan Inggris terhadap Covid-19, menurut laporan CNN, adalah dalam membangun sistem pengujian dan pelacakan.
Pemerintah Inggris juga dikritik karena mengabaikan panti jompo, kurangnya APD yang memadai, pengujian, dan pedoman yang jelas.
Baca juga: Pangeran Harry dan Meghan Tolak Gelar Kerajaan untuk Archie, Takut Mengandung Kata Bodoh
Baca juga: Italia vs Austria Tanding di Inggris, Roberto Mancini Sempatkan Diri Cari Suasana Baru
Bulan lalu, Dominic Cummings menyampaikan laporan di hadapan anggota Parlemen di Westminster.
Cummings menuduh pemerintah pimpinan PM Johnson dan Hancock menyesatkan publik Inggris.
Bahkan segala tuduhan yang diarahkan kepada Hancock turut menarik perhatian Ratu Elizabeth II.
Ratu menyinggung 'kesengsaraan menteri kesehatan' pada Rabu dalam audiensi langsung pertamanya dengan perdana menteri dalam 15 bulan.
Tidak jelas apakah komentar itu merupakan reaksi terhadap beban berat menangani virus corona atau pengakuan atas kritik yang diterima Hancock dari Cummings.
(Tribunews/Ika Nur Cahyani)