Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, CATANIA - Indonesia menyatakan diri siap menjadi tuan rumah pertemuan para Menteri Ketenagakerjaan anggota G20 (G20 Labour and Employment Ministers’ Meeting/G20-LEMM) tahun 2022.
Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi usai mengikuti G20-LEMM 2021 di Catania, Italia, mewakili Menaker Ida Fauziyah.
"Kita memaparkan terkait dengan kesiapan Indonesia menjadi tuan rumah G20, tentunya terkait dengan EWG LEMM, kita akan siapkan dengan sebaik-baiknya," kata Sekjen Anwar dalam keterangannya, Sabtu (27/6/2021).
Anwar Sanusi mengatakan pihaknya mulai menyiapkan berbagai hal teknis dan nonteknis untuk pelaksanaan G20-LEMM di Indonesia.
Selama di Italia, delegasi RI terus membangun komunikasi dan kerja sama bilateral dengan negara maupun lembaga internasional.
Indonesia juga menyusun tema-tema yang akan dibahas dan isu-isu yang akan diajukan pada pertemuan G20 LEMM tahun 2022.
"Selama 2 hari ini, kami ada di sini, kita sudah bertemu dengan berbagai negara dalam forum bilateral meeting, kita sampaikan gagasan-gagasan tersebut dan intinya mereka semuanya fully support," ujarnya.
Baca juga: Kemnaker: 145 WNI yang Dideportasi dari Malaysia Jalani Karantina di Wisma Atlet
Berakhirnya G20-LEMM di Italia, juga menandakan Indonesia harus mempersiapkan diri sebagai tuan rumah atau Presidensi G20-LEMM tahun 2022 yang akan berlangsung di Indonesia.
Anwar bersyukur bahwa kegiatan G20-LEMM di Catania, Italia, berjalan dengan lancar dan baik.
Sekjen Anwar menjelaskan pertemuan yang berlangsung selama 2 hari tersebut menghasilkan deklarasi bersama Menteri Ketenagakerjaan G20.
"Pada intinya, isi komitmen bersama ini adalah bagaimana Kementerian Ketenagakerjaan memberikan yang terbaik dalam mengantisipasi pandemi COVID-19 ini," kata Sekjen Anwar.
Ia pun menyatakan bahwa Indonesia bersama Negara G20 berkomitmen melaksanakan deklarasi yang sudah disepakati.
Deklarasi ini mencakup 3 isu prioritas Presidensi Italia yaitu penciptaan pekerjaan yang lebih baik (decent) dan setara bagi pekerja perempuan; penyesuaian sistem perlindungan sosial yang adaptif dengan perubahan dunia kerja; dan memastikan pekerjaan digital (platform) dan teleworking yang tetap mengedepankan aspek kemanusiaan (humanis).
Indonesia berkomitmen menjalankan 3 isu prioritas tersebut bersama negara anggota G20-LEMM lainnya.
"Kita berkomitmen untuk menjalankan ketiga komitmen ini, di mana 3 isu prioritas dalam komitmen ini telah mencerminkan tantangan ketenagakerjaan saat ini dan di masa mendatang," jelas Sekjen Anwar.