Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah dan Panitia Pelaksana Pertandingan Olimpiade akan melakukan pemeriksaan ketat terhadap tim olimpiade yang batu tiba di Jepang. Termasuk para pendampingnya.
"Pengetatan ini karena adanya kasus dua anggota tim Uganda ternyata positif corona," ungkap sumber Tribunnews.com, Jumat (25/6/2021).
Sejauh ini, pemerintah telah menanggapi kasus di mana orang positif dikonfirmasi di karantina bandara, dan seterusnya.
Faktanya, tim Uganda yang terkonfirmasi Covid-19, pindah ke Kota Izumisano, Prefektur Osaka (kota tuan ruma), tanpa diselidiki apakah mereka memiliki kontak dekat atau tidak.
Ada banyak kritik tentang tanggapan pemerintah tersebut dari masyarakat dan oposisi Jepang.
Menurut pejabat turnamen, jika kemudian ditemukan orang positif di karantina bandara, penanggung jawab akan memeriksa situasi tempat duduk di kabin pesawat saat naik dan mengidentifikasi pendamping yang diduga melakukan kontak dekat.
Baca juga: Sukarelawan dan Para Staf Panitia Olimpiade Jepang Mulai Disuntik Vaksin Covid-19
Pendamping yang teridentifikasi akan dibawa dengan bus pribadi ke tempat tinggal agar tidak menambah jumlah orang yang baru terinfeksi atau kontak dekat.
Setelah itu, mereka akan dikarantina di fasilitas akomodasi, dan pusat kesehatan kota akan membuat keputusan akhir apakah mereka memiliki kontak dekat lainnya atau tidak.
Selain itu, sedang dipertimbangkan rencana di mana pendamping yang diduga memiliki kontak dekat tidak dipindahkan ke pemerintah daerah tempat dia berencana tinggal, tetapi ditindaklanjuti di fasilitas akomodasi yang ditunjuk oleh Panitia Organisasi.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.