News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Banjir di Kota Atami Jepang, Rumah dan Mobil Hanyut Terbawa Tanah Longsor

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Banjir dan longsoran di daerah Izusan Kota Atami, Prefektur Shizuoka, Jepang, Sabtu (3/7/2021).

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pengaruh Musim Hujan Asia Timur menjadikan rekor hujan lebat dari tanggal 2 Juli hingga tanggal 3 Juli ini di sisi Pasifik wilayah Kanto dan Tokai, Jepang.

Di Distrik Izusan Kota Atami, Prefektur Shizuoka, hujan lebat dan tanah longsor skala besar terjadi, Sabtu (3/7/2021) pagi.

"Beberapa rumah dan mobil hanyut terbawa tanah longsor. Tampaknya aliran puing-puing telah terjadi," ungkap sumber Tribunnews.com di Pemda Shizuoka, Sabtu (3/7/2021).

Menurut Prefektur Shizuoka, belum diketahui nasib sekitar 20 penduduk dan kemungkinan terkena dampak banjir besar dan longsor tersebut.

Polisi Prefektur Shizuoka dan pemadam kebakaran telah memulai operasi penyelamatan.

Sekitar pukul 10.30, pihak darurat telepon 119 menyatakan satu demi satu terjadi aliran puing-puing di Izusan, Kota Atami.

Lokasinya sekitar 1,5 km sebelah utara Stasiun JR Atami.

Prefektur mendirikan markas tanggap bencana darurat pada siang hari dan meminta Pasukan Bela Diri (SDF) untuk mengirimkan bantuan pasukan anti bencana.

Banjir dan longsoran di daerah Izusan Kota Atami, Prefektur Shizuoka, Jepang, Sabtu (3/7/2021). (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Polisi dan petugas pemadam kebakaran telah membatasi lalu lintas di sekitarnya dan meminta mereka untuk menjauh.

Setelah pukul 11.00, beberapa warga dievakuasi ke Museum Seni MOA di dekat lokasi dengan diarahkan oleh petugas polisi.

Menurut pihak museum, warga kemudian dievakuasi ke SMP Atami.

Di sekitar Sungai Kaname di Kota Hiratsuka, Prefektur Kanagawa, di mana hujan lebat menyebabkan kerusakan jalan raya.

"Saya mendengar suara seperti bom. Saya masih tidak bisa berhenti gemetar," seorang wanita berusia 50-an tahun yang tinggal di dekatnya mengatakan dalam sebuah wawancara.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini