Namun, ketegangan telah terjadi selama berbulan-bulan di aliansi yang berkuasa, dengan UMNO tidak senang berada di bawah Bersatu.
Kantor Muhyiddin juga mengatakan Menteri Luar Negeri, Hishammuddin Hussein, akan mengambil alih jabatan Ismail sebagai salah satu dari empat menteri senior.
Baca juga: Parlemen Malaysia akan Berkumpul Kembali pada 26 Juli setelah Ada Tekanan dari Raja
Baca juga: Wakil Ketua DPR Malaysia Diperiksa Polisi Karena Gelar Pesta Durian Saat Lockdown Covid-19
Baik Ismail maupun Hishammuddin akan mempertahankan portofolio keamanan dan diplomatik mereka masing-masing.
Analis mengatakan, Muhyiddin telah memecah UMNO dengan menunjuk para pemimpin tingkat kedua ke Kabinetnya dan memperkuatnya dengan penunjukan baru.
Media lokal melaporkan bahwa Ismail akan memimpin oposisi terhadap rencana Zahid untuk keluar dari aliansi yang berkuasa pada pertemuan UMNO tetapi belum membuat komentar publik.
UMNO memiliki 38 anggota parlemen tetapi hanya 15 yang merupakan anggota badan pembuat keputusan tertinggi partai.
Jadi tidak pasti apakah mereka semua, terutama yang ada di Kabinet, akan mengikuti keputusan partai.
"Sudah ada 17 bulan kesepakatan politik dan hal-hal sekarang telah mencapai puncaknya."
"Ada perang terbuka di UMNO dan kami memiliki pemerintahan yang lemah yang berusaha tetap berkuasa," kata Bridget Welsh dari Universitas Nottingham Malaysia dan pakar politik Asia Tenggara.
Tidak ada koalisi yang memiliki mayoritas yang jelas di Parlemen.
Pemimpin oposisi, Anwar Ibrahim dari Partai Keadilan Rakyat, mungkin mencoba mencari dukungan.
Tetapi Zahid mengatakan UMNO tidak akan mendukung pencalonannya sebagai perdana menteri.
UMNO awal tahun ini mengatakan partainya tidak akan bekerja sama dengan aliansi Muhyiddin dalam pemilihan umum berikutnya.
Muhyiddin Dianggap Gagal Kendalikan Pandemi