Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan kepada warganya agar mereka menjalani vaksinasi virus corona (Covid-19) sebagai syarat agar bisa mengunjungi bar, restoran dan naik kereta.
Sementara tenaga kesehatan (nakes) di negara itu diwajibkan mendapatkan vaksinasi.
Dikutip dari Russia Today, Selasa (13/7/2021), dalam pidato yang disiarkan televisi nasional Prancis pada hari Senin kemarin, Macron mengumumkan bahwa vaksinasi Covid-19 akan menjadi hal yang wajib bagi nakes di Prancis.
Karena mulai Agustus mendatang, status vaksinasi 'health pass' atau tes negatif untuk Covid-19 akan diperlukan untuk sekadar naik kereta maupun mengunjungi restoran, teater, bar serta bioskop.
Semua warga Prancis berusia di atas 12 tahun akan membutuhkan izin ini.
Baca juga: Biaya Penerbitan Paspor Vaksin di Jepang akan Gratis untuk Sementara Waktu
"Kami akan memperpanjang izin kesehatan untuk mendorong sebanyak mungkin dari kalian untuk divaksinasi," kata Macron.
Baca juga: Jerman Kecam UEFA, Komersialkan Euro 2020 Saat Penduduk Dunia Ketakutan Hadapi Covid-19
Jika tingkat inokulasi di negara itu tidak juga meningkat, ia memperingatkan akan 'memerintahkan vaksinasi wajib bagi semua warga Prancis'.
Saat ini, hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR) negatif masih dianggap cukup untuk mendapatkan 'health pass'.
Baca juga: Hendak Berangkat ke Turki, WNA asal Prancis Ditemukan Tewas di Kamar Mandi Bandara Soekarno Hatta
Namun mulai musim gugur ini, pemerintah tidak akan membagikan tes Covid gratis lagi. Sekitar 36 persen dari 67 juta orang Prancis telah divaksinasi secara penuh.
Namun jumlah kasus baru Covid-19 di negara itu terus mengalami peningkatan sejak awal Juli ini.
Lonjakan ini didorong munculnya varian B.1.617.2 (Delta) yang disebut lebih mudah dan cepat menular.
Prancis saat ini memiliki 'komunitas anti-vaksin' yang 'mengakar' dan tentunya tidak akan senang melihat upaya vaksinasi agresif yang dilakukan Macron.