Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kasus baru Covid-19 di wilayah Tokyo Jepang kini semakin meningkat. Sejak 13 Juli kecenderungan kasus naik, bahkan 15 Juli mencapai lebih dari 1.300 orang per hari yang terinfeksi virus corona.
Sementara Jumat (16/7/2021) kemarin tercatat sebanyak 1.271 orang terinfeksi Covid-19.
Kecenderungan peningkatan kasus ini menurut para ahli dianggap sebagai gelombang ke-5. Hal ini juga membuat gubernur di Jepang menjadi panik.
Gubernur Prefektur Saitama Jepang, Motohiro Ōno (56) telah meminta permintaan deklarasi darurat ke pemerintah pusat. Demikian pula dengan Gubernur Chiba.
"Saya harus mengatakan bahwa prefektur ini baru saja memasuki keadaan darurat," kata Gubernur Yuji Kuroiwa dari Prefektur Kanagawa.
Pada 16 Juli 2021 malam, Prefektur Kanagawa memutuskan untuk mengeluarkan keadaan darurat khusus untuk prefektur di semua kota dan kota kecil di prefektur mulai tanggal 22 Juli 2021.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua Tertunda, Menteri Jepang Taro Kono Minta Maaf
Penyediaan minuman beralkohol, yang diizinkan dengan beberapa batasan, juga akan dihentikan sepenuhnya.
"Kami juga akan mempertimbangkan untuk meminta negara mengeluarkan keadaan darurat," ungkap Gubernur Kuroiwa.
Prefektur Chiba dan Saitama telah membuat permintaan keadaan darurat sebagai salah satu "pilihan", tetapi itu tergantung pada situasi di masa mendatang.
Begitu pula yang terjadi di Osaka.
"Saya pikir situasinya ada di pintu masuk gelombang kelima saat ini. Apa yang terjadi di Tokyo, bukan tidak mungkin bisa terjadi pula di Osaka nantinya," ujar Gubernur Osaka, Hirofumi Yoshimura.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.