TRIBUNNEWS.COM, BERLIN - Kanselir Jerman Angela Merkel tiba di negara bagian barat Rhineland-Palatinate pada hari Minggu kemarin untuk mendapatkan gambaran nyata dari peristiwa banjir yang disebabkan adanya hujan lebat awal pekan ini.
Merkel menjanjikan bantuan yang cepat bagi semua daerah yang terdampak.
Ia pun menegaskan, bencana alam telah secara jelas menunjukkan bahwa saat ini negara itu memerlukan lebih banyak perlindungan iklim.
"Kami berdiri di sisi kalian, di tingkat federal dan negara bagian. Tapi setiap orang sekarang bisa melihat seperti apa kekuatan alam," kata Merkel.
Baca juga: Banjir Menerjang Jerman dan Belgia, Lebih dari 60 Orang Tewas dan 70 Lainnya Hilang
Dikutip dari laman Russia Today, Senin (19/7/2021), Merkel menyampaikan bahwa bencana ini akan menjadi landasan bagi pihaknya untuk mengatur banyak kebijakan baru yang mempertimbangkan mengenai fenomena alam dan iklim.
"Kami akan buat lebih banyak kebijakan baru terkait alam dan iklim dibandingkan yang pernah dilakukan selama ini," tegas Merkel.
Ia juga mengatakan bahwa pemerintah federal dan otoritas negara bagian akan bekerja sama untuk membawa perubahan selangkah demi selangkah.
Pada hari Rabu mendatang, kabinetnya diperkirakan akan mengadopsi program bantuan cepat.
Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz telah mengumumkan bahwa negara itu akan menghabiskan 300 juta Eruo atau sekitar 354 juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk program tersebut.
Sementara itu Perdana Menteri negara bagian Rhineland-Palatinate Malu Dreyer mengatakan bahwa upaya jangka panjang diperlukan untuk memulihkan daerah yang terdampak.
"Sejauh ini, upaya penyelamatan adalah prioritas utama, kami tidak akan beristirahat sampai orang-orang yang hilang akibat bencana ini ditemukan," kata Dreyer.
Menurut media setempat, sedikitnya 157 orang tewas di Jerman karena banjir ini.
Di daerah pedesaan kecil Ahrweiler, Rhineland-Palatinate, korban tewas bahkan mencapai 110, sedangkan 670 orang lainnya terluka.
Baca juga: Banjir mematikan di Jerman dan Belgia: Jalan terputus hingga mobil bertumpukan
Kemudian di negara bagian lainnya, yakni Rhine-Westphalia Utara, jumlah kematian yang dikonfirmasi mencapai 46 orang.