TRIBUNNEWS.COM - Korea Selatan kembali melaporkan rekor tertinggi tambahan kasus virus corona (Covid-19) pada Rabu (21/7/2021).
Dalam 24 jam terakhir, terdapat 1.784 kasus virus corona teridentifikasi di seluruh wilayah Korea Selatan.
Tambahan kasus baru itu membawa total kasus Covid-19 nasional menjadi 182.265 kasus dengan 2.060 kematian, menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) sebagaimana dilansir Associated Press.
Kasus baru telah melampaui 1.000 per hari selama dua minggu di tengah kampanye vaksinasi yang lambat dan kewaspadaan publik yang lemah.
Lonjakan kasus yang terjadi dipicu varian Delta yang lebih menular, yang pertama teridentifikasi di India.
Baca juga: Sosiolog UI Sebut Perlu Bangun Ketangguhan Bangsa untuk Hadapi Pandemi Covid-19
Analisis genetik dari 2.381 infeksi minggu lalu menemukan hampir 40 persen tambahan kasus adalah varian Delta, menurut data KDCA sebagaimana dilansir CNA.
Lebih dari setengah total 1.741 kasus varian Delta sejak Desember didiagnosis pekan lalu, lanjut KCDA.
Adapun sebagian besar kasus baru-baru ini terjadi di antara orang-orang di wilayah Seoul, tetapi virus semakin menyebar ke luar wilayah ibu kota.
Perdana Menteri Kim Boo-kyum mengatakan lebih dari 30 persen tambahan kasus harian berada di luar wilayah Seoul selama empat hari berturut-turut.
Kim Boo-kyum menambahkan, beberapa minggu ke depan akan menjadi periode paling penting dari pandemi yang sedang berlangsung.
Sebab, banyak orang diperkirakan akan bepergian ke seluruh negeri untuk liburan musim panas.
Sebelumnya, awal pekan lalu, pemerintah telah memberlakukan aturan jaga jarak tingkat tertinggi di wilayah Seoul selama dua minggu.
Baca juga: Penyebaran Covid-19 Varian Delta dan Lambda Sangat Cepat, Begini Saran Gus Muhaimin
Dalam aturan tersebut, masyarakat dilarang berada dalam pertemuan yang melibatkan tiga orang atau lebih setelah pukul 6 sore.
Fasilitas umum yang berisiko tinggi menjadi tempat penularan virus corona juga harus ditutup sementara.