Setelah lulus dari Princeton, Bezos mendapatkan pekerjaan di beberapa firma di Wall Street, termasuk Fitel, Bankers Trust, dan firma investasi DE Shaw.
Pada 1990, Bezos menjadi wakil presiden termuda DE Shaw.
Saat kariernya di bidang keuangan tengah menanjak, Jeff Bezos memilih untuk melakukan langkah berisiko ke dunia e-commerce yang baru lahir.
Dia berhenti dari pekerjaannya pada 1994 dan pindah ke Seattle.
Ia menargetkan potensi pasar internet yang belum tergali dengan membuka toko buku online.
Baca juga: Deretan 5 Miliarder Dunia yang Justru Tambah Kaya Selama Pandemi, dari Elon Musk hingga Jeff Bezos
Pendiri dan CEO Amazon.com
Jeff Bezos membuka Amazon.com pada 16 Juli 1995, setelah meminta 300 teman untuk menguji beta situsnya.
Nama situsnya dinamai Amazon, nama sungai di Amerika Selatan yang berkelak-kelok.
Beberapa bulan sebelum peluncuran, beberapa karyawan mulai mengembangkan perangkat lunak dengan Bezos di garasi rumahnya.
Mereka akhirnya memperluas operasinya menjadi sebuah rumah dengan dua kamar tidur yang dilengkapi dengan tiga Sun Microstations.
Kesuksesan perusahaan Jeff Bezos semakin meroket.
Tanpa promosi pers, Amazon.com menjual buku di seluruh Amerika Serikat dan di 45 negara asing dalam waktu 30 hari.
Dalam dua bulan, penjualan mencapai 20.000 dolar Amerika per minggu, tumbuh lebih cepat dari yang dibayangkan Bezos dan tim startup-nya.
Amazon.com go public pada 1997.