TRIBUNNEWS.COM - Miliarder Jeff Bezos sukses terbang ke luar angkasa pada Selasa (20/7/2021) dalam penerbangan awak pertama dengan kapal roketnya, New Shepard.
Dikutip dari Russia Today, Rabu (21/7/2021), Bezos bersama dengan saudaranya, Mark, perintis penerbangan perempuan Wally Funk, serta Oliver Daemen, remaja asal Belanda berusia 18 tahun.
Semua penumpang tampak aman saat terbang ke luar angkasa.
Roket pesawat yang digunakan untuk kembali juga melakukan pendaratan aman.
Baca juga: Tiba di Luar Angkasa, Begini Aksi Kocak Jeff Bezos Saat Berada di Nol Gravitasi
Baca juga: Jeff Bezos Mendarat di Gurun Texas Barat Usai Rasakan Sensasi Terbang Ke Luar Angkasa
Melansir BBC, New Shepard, yang dibangun oleh perusahaan Bezos, Blue Origin, dirancang untuk melayani pasar pariwisata luar angkasa yang sedang berkembang.
"Saya senang. Orang-orang terus bertanya apakah saya gugup. Saya tidak terlalu gugup, saya penasaran. Saya ingin tahu apa yang akan kita pelajari," kata Bezos dalam wawancara dengan CBS News.
Jeff Bezos adalah mantan CEO sekaligus founder Amazon.com. Ia telah membesarkan Amazon.com selama 27 tahun belakang.
Kesuksesan pria yang juga pemilik The Washington Post itu telah menjadikannya salah satu orang terkaya di dunia.
Namun pada awal Februari 2021, Jeff Bezos menyatakan mundur dari jabatannya.
Berikut ini Tribunnews rangkum profil Jeff Bezos yang dilansir dari biography:
Siapakah Jeff Bezos?
Jeff Bezos adalah pendiri dan CEO perusahaan e-commerce Amazon.
Dia dikenal sebagai pemilik The Washington Post dan pendiri perusahaan eksplorasi ruang angkasa Blue Origin.
Lahir pada 1964 di New Mexico, Jeff Bezos memiliki kecintaan pada komputer.
Ia belajar ilmu komputer dan teknik listrik di Universitas Princeton.
Setelah lulus, Jeff Bezos bekerja di Wall Street.
Pada 1990, Jeff Bezos menjadi wakil presiden senior termuda di perusahaan investasi DE Shaw.
Empat tahun kemudian, Jeff Bezos berhenti dari pekerjaannya untuk membuka Amazon.com, sebuah toko buku online.
Pada 2013, Jeff Bezos membeli The Washington Post dan pada 2017, Amazon mengakuisisi Whole Foods.
Pada Februari 2021, Amazon mengumumkan, Bezos akan mundur sebagai CEO pada kuartal ketiga tahun ini.
Baca juga: Jeff Bezos dan Bill Gates Inves di Startup Pengembang Pesawat Bertenaga Hidrogen ZeroAvia
Kehidupan dan Pendidikan Awal
Jeff Bezos lahir pada 12 Januari 1964, di Albuquerque, New Mexico, dari seorang ibu bernama Jacklyn Gise Jorgensen dan ayah, Ted Jorgensen.
Keluarga Jorgensen menikah kurang dari setahun. Ketika Bezos berusia empat tahun, ibunya menikah lagi dengan Mike Bezos, seorang imigran Kuba.
Jeff Bezos lulus dengan predikat summa cum laude dari Universitas Princeton pada 1986 dengan gelar di bidang ilmu komputer dan teknik listrik.
Bezos menunjukkan minat pada cara kerja, mengubah garasi orang tuanya menjadi laboratorium dan memasang alat-alat listrik di sekitar rumahnya saat kecil.
Jeff Bezos pindah ke Miami bersama keluarganya saat remaja. Ia mengembangkan kecintaannya pada komputer dan lulus sekolah menengahnya.
Saat SMA, ia memulai bisnis pertamanya, Dream Institute, sebuah perkemahan musim panas untuk siswa kelas empat, lima dan enam.
Baca juga: Deretan 5 Miliarder Dunia yang Justru Tambah Kaya Selama Pandemi, dari Elon Musk hingga Jeff Bezos
Karier di Bidang Keuangan
Setelah lulus dari Princeton, Bezos mendapatkan pekerjaan di beberapa firma di Wall Street, termasuk Fitel, Bankers Trust, dan firma investasi DE Shaw.
Pada 1990, Bezos menjadi wakil presiden termuda DE Shaw.
Saat kariernya di bidang keuangan tengah menanjak, Jeff Bezos memilih untuk melakukan langkah berisiko ke dunia e-commerce yang baru lahir.
Dia berhenti dari pekerjaannya pada 1994 dan pindah ke Seattle.
Ia menargetkan potensi pasar internet yang belum tergali dengan membuka toko buku online.
Baca juga: Deretan 5 Miliarder Dunia yang Justru Tambah Kaya Selama Pandemi, dari Elon Musk hingga Jeff Bezos
Pendiri dan CEO Amazon.com
Jeff Bezos membuka Amazon.com pada 16 Juli 1995, setelah meminta 300 teman untuk menguji beta situsnya.
Nama situsnya dinamai Amazon, nama sungai di Amerika Selatan yang berkelak-kelok.
Beberapa bulan sebelum peluncuran, beberapa karyawan mulai mengembangkan perangkat lunak dengan Bezos di garasi rumahnya.
Mereka akhirnya memperluas operasinya menjadi sebuah rumah dengan dua kamar tidur yang dilengkapi dengan tiga Sun Microstations.
Kesuksesan perusahaan Jeff Bezos semakin meroket.
Tanpa promosi pers, Amazon.com menjual buku di seluruh Amerika Serikat dan di 45 negara asing dalam waktu 30 hari.
Dalam dua bulan, penjualan mencapai 20.000 dolar Amerika per minggu, tumbuh lebih cepat dari yang dibayangkan Bezos dan tim startup-nya.
Amazon.com go public pada 1997.
Dua tahun kemudian, Amazon tidak hanya mengimbangi bahkan menjadi pemimpin e-commerce.
Jeff Bezos terus mendiversifikasi penawaran Amazon dengan penjualan CD dan video pada 1998, kemudian pakaian, elektronik hingga mainan.
Sementara banyak situs dot.com di awal tahun 90-an bangkrut, Amazon berkembang dengan penjualan tahunan yang melonjak dari 510.000 dolar Amerika pada 1995 menjadi lebih dari 17 miliar dolar Amerika pada 2011.
Sebagai bagian dari surat pemegang saham tahunan Bezos tahun 2018, taipan media tersebut mengatakan, perusahaan telah melampaui 100 juta pelanggan berbayar untuk Amazon Prime.
Pada September 2018, Amazon bernilai lebih dari 1 triliun dolar Amerika, perusahaan kedua yang pernah mencapai rekor itu hanya beberapa minggu setelah Apple.
Pada akhir 2018, Amazon mengumumkan menaikkan upah minimum untuk pekerjanya menjadi 15 dolar Amerika per jam.
Perusahaan tersebut masih dikritik karena kondisi kerja dan kecepatannya yang melelahkan, dengan para pekerja melakukan protes selama Prime Day pada Juli 2019.
Berita lain terkait Jeff Bezos
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)