News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Tokoh Agama di Amerika Bujuk Warga Agar Mau Divaksin dan Jangan Percaya Hoaks

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi vaksinasi

“Ini seperti melihat kecelakaan mobil sebelum terjadi,” ujar Dr. James Williams, seorang profesor klinis kedokteran darurat di Texas Tech, yang baru-baru ini mulai merawat lebih banyak lagi pasien COVID-19.

“Tidak ada di antara kami yang ingin mengalami hal ini lagi," imbuhnya.

Ditambahkannya, sebagian besar pasien COVID-19 kali ini adalah mereka yang berusia 20, 30 dan 40 tahunan, dan tidak divaksinasi.

Tokoh Agama Bergerak

Sebagai pendeta utama di salah satu gereja terbesar di Missouri, Jeremy Johnson telah mendengar alasan mengapa sebagian jemaahnya tidak ingin divaksinasi COVID-19.

Ia ingin mereka tahu bahwa vaksinasi tidak saja OK, tetapi juga dianjurkan dalam Alkitab.

“Saya pikir ada pengaruh ketakutan yang besar,” ujar Johnson yang gerejanya berkantor di Springfield dan memiliki kampus di Nixa dan lainnya di Republic.

“Ketakutan untuk mempercayai sesuatu selain yang berasal dari kitab suci, ketakutan untuk mempercayai sesuatu selain dari partai politik yang lebih nyaman mereka ikuti. Takut mempelajari sains. Kami mendengar 'saya percaya pada Tuhan, bukan sains.' Namun, yang benar adalah sains dan Tuhan bukan sesuatu yang harus Anda pilih,” paparnya.

Kini banyak gereja di bagian barat daya Missouri, seperti Assembly of God yang berafiliasi dengan North Point Church membuka klinik-klinik vaksinasi.

Sekitar 200 pemimpin gereja juga telah menandatangani pernyataan yang menyerukan kepada umat Kristiani untuk divaksinasi, dan Rabu ini (21/7) mengumumkan kampanye layanan publik lanjutan.

Menurut laporan Pew Research Center pada 2019, kelompok yang menentang kuat vaksinasi umumnya adalah warga Evangelis-Protestan, yang mencakup lebih dari sepertiga warga Missouri.

Sementara itu Wali Kota New York Bill de Blasio, Rabu (21/7), mengatakan para pekerja di rumah sakit dan klinik kesehatan yang dikelola pemerintah kota itu disyaratkan untuk divaksinasi atau diuji COVID-19 setiap minggu.

Aturan itu dikeluarkan ketika pejabat-pejabat kota itu kembali berjuang mengatasi lonjakan kasus.

Perintah itu tidak berlaku untuk guru, polisi dan pegawai negeri sipil kota itu, tetapi merupakan bagian dari fokus untuk meningkatkan laju vaksinasi di tengah perebakan varian Delta.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini