Baca tanpa iklan
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Upacara pembukaan Olimpiade Tokyo Jepang, Jumat (23/7/2021) malam berlangsung dengan lancar.
Bahkan mantan Gubernur Tokyo Inose memberikan predikat "lulus" untuk upacara pembukaan yang penuh dengan berbagai gejolak pengunduran diri pimpinan seni di olimpiade.
Ada satu bagian yang cukup menarik diperhatikan saat nasionalisme Jepang dimulai di awal acara.
Pengarakan bendera Jepang dengan latar belakang Gunung Fuji menarik diperhatikan sebagai satu kebulatan tekad Jepang mengangkat Olimpiade di tengah pandemi Covid-19.
Kemudian diserahkan kepada kalangan pasukan bela diri Jepang (SDF) untuk dinaikkan ke tiang yang tersedia.
Setelah itu seorang atlet difabel dituntun meninggalkan tempat setelah diberikan ke anggota SDF.
Sambil menaikkan bendera iringan lagi kebangsaan Jepang, Kimigayo pun bergaung di dalam stadiun olahraga nasional Kokuritsu Kyogijo tersebut yang dihadiri Kaisar Jepang Naruhito dan Presiden IOC Thomas Bach.
Baca juga: Desa Olimpiade Jepang Kekurangan Alat Tes PCR Covid-19
Akhirnya bendera berkibar dan tampak latar belakang dengan semua kursi kosong bagian penonton yang tak boleh hadir karena Tokyo dalam keadaan deklarasi darurat (PSBB) sampai dengan 22 Agustus 2021.
Acara juga memasukkan upacara mengheningkan cipta untuk semua korban meninggal dunia akibat Covid-19 di dunia.
Suasana hening di tengah kehadiran sekitar 11.000 orang tamu undangan, atlet, ofisial, pihak keamanan dan pers saja.
Upacara berlangsung sukses dimeriahkan penampilan budaya Jepang yang sangat menarik sebagai lambang kerja keras bangsa Negeri Sakura sehingga bisa menjadi negara maju sekarang ini.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.