TRIBUNNEWS.COM - Badai pasir menerjang dua wilayah berbeda dalam waktu yang bersamaan, yaitu di Dunhuang, China dan di Utah, Amerika Serikat.
Dilansir South China Morning Post, badai pasir besar dengan awan debu yang menjulang setinggi setidaknya 100 meter menyebabkan kekacauan lalu lintas di kota Silk Road kuno Dunhuang, barat laut China.
Badai pasir melanda sekitar pukul 3 sore pada Minggu, 25 Juli 2021.
Akibat badai tersebut, polisi setempat langsung mengendalikan lalu lintas di gerbang tol.
Baca juga: Proyek kereta api China-Laos: Mengapa China berambisi bangun rel kereta cepat di Asia Tenggara?
Baca juga: 2 Bandara Shanghai Batalkan Semua Penerbangan saat Topan In-Fa Menerjang China Timur
Petugas juga memerintahkan pengemudi untuk berhenti sebentar dan masuk ke area layanan menunggu badai reda.
Dunhuang adalah rumah bagi Gua Mogao, Situs Warisan Dunia Unesco, dan terletak di Gurun Gobi dan dikenal karena iklim dan kondisi kehidupannya yang keras.
Di Utah, Amerika Serikat, badai pasair bahkan sampai menelan korban jiwa.
Dilansir The Guardian, setidaknya tujuh orang tewas dalam tabrakan 20 kendaraan yang terjadi selama badai pasir di Utah, kata petugas patroli jalan raya.
Kecelakaan itu terjadi di Interstate 15 dekat kota Kanosh pada hari Minggu, 25 Juli 2021 sekitar pukul 4.30 sore, kata badan tersebut dalam rilis berita.
Kecelakaan beruntun terjadi saat angin kencang yang menyebabkan debu atau badai pasir yang mengurangi jarak pandang.
"Tidak ada yang bisa melihat," kata polisi Andrew Battenfield, menurut New York Times, dikutip Independent.
"Dan kemudian tiba-tiba, Anda menabrak mobil."