TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – China menetapkan tiga tuntutan yang tak boleh dilanggar Amerika Serikat jika ingin hubungan kedua negara tidak semakin memburuk.
Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Wang Yi dalam pertemuannya dengan Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman di Beijing, Senin (26/7).
Wang Yi mengatakan, pemerintahan Biden telah melanjutkan kebijakan ekstrem dan keliru dari pendahulunya terhadap China. Ia juga mengingatkan bahwa upaya untuk menggagalkan pembangunan China akan sia-sia.
Dilansir dari Xinhua, Wang Yi menegaskan tiga tuntutan dasar yang dipegang China untuk mencegah China-AS hubungan dari semakin memburuk atau bahkan lepas kendali.
Hal itu terkait dengan tidak menentang sistem politik China, tidak mengganggu pembangunan China, dan tidak mencampuri masalah kedaulatan China seperti di Hong Kong, Tibet, Xinjiang, dan Taiwan.
Baca juga: Wakil Menlu China Bertemu Wakil Menlu AS: Amerika Serikat Setop Menjelek-jelekkan China
Baca juga: Tanggapi Amerika Serikat, Menlu Wang Yi: China Harus Ajari AS Cara Perlakukan Setara Negara Lain
“Amerika Serikat tidak boleh menantang, memfitnah atau bahkan mencoba untuk menumbangkan jalan dan sistem sosialisme dengan karakteristik Cina,” kata Wang Yi, mengenai tuntutan pertama.
Menurutnya, jalan system China adalah masalah kesejahteraan China dan masa depan China yang dipilih oleh sejarah dan rakyat China. “Ini kepentingan inti yang harus dipegang teguh Chin,” ujar Wang Yi.
“Amerika Serikat tidak boleh berusaha menghalangi atau mengganggu proses pembangunan China,” ujar Wang Yi.
Ia menjelaskan tuntutan kedua, bahwa China memiliki hak menjalani hidup lebih baik dan hak mencapai modernisasi.
“Modernisasi bukanlah hak eksklusif Amerika Serikat,” ujarnya.
Baca juga: Puluhan Pesawat Siluman AS Akan Menuju Pasifik di Tengah Ketegangan dengan China
Baca juga: Balas Sanksi Amerika Serikat, Pertama Kalinya China Berlakukan Sanksi pada Pejabat AS
“Ketiga, mendesak Amerika Serikat untuk menghapus semua sanksi sepihak, tarif tinggi, yurisdiksi lengan panjang, dan blokade teknologi yang telah dikenakannya pada China sesegera mungkin,” katanya.
Mengenai tuntutan ketiga ini, Wang mengingatkan Amerika Serikat tidak boleh melanggar kedaulatan negara China, atau bahkan merusak integritas teritorial China.
Wang merujuk pada sejumlah isu yang selama ini digaungkan Amerika Serikat dan sekutunya.
Wang mengatakan, isu mengenai Xinjiang, Tibet dan Hong Kong tidak pernah tentang "hak asasi manusia" atau "demokrasi," tetapi tentang pertempuran melawan "kemerdekaan Xinjiang," "kemerdekaan Tibet" dan "kemerdekaan Hong Kong."
“Tidak ada negara yang akan membiarkan kedaulatan dan keamanan nasionalnya dikompromikan,” tegas Wang.
Baca juga: PBB Minta China Bekerja Sama dengan WHO Selidiki Asal Usul Covid-19
Baca juga: Soal Asal-usul Virus Corona, China Tolak Rencana WHO Kembali Selidiki Teori Kebocoran Lab Wuhan
Wang mengatakan, negaranya tidak mencari hegemoni, dan bersedia mewujudkan pembangunan dan kemakmuran bersama dengan semua negara, termasuk Amerika Serikat.
“Kami tidak tertarik untuk menang atau kalah terhadap Amerika Serikat. Perkembangan China tidak didasarkan pada premis kemunduran AS,” katanya, seperti dilaporkan Xinhua.
Ia mengajak agar hubungan saling menguntungkan antara China dan AS dan keuntungan besar bagi dunia. “Kalau tidak, itu akan menjadi bencana,” ujarnya.
Sejak menjabat awal tahun ini, Presiden Joe Biden telah mempertahankan kebijakan keras Amerika terhadap Beijing, memperketat jerat terhadap perusahaan-perusahaan China dan mengkritik apa yang dia gambarkan sebagai pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang dan tindakan keras China terhadap demokrasi di Hong Kong.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, menanggapi dengan nada lebih berdamai atas pertemuan tingkat tertinggi pertama China-AS sejak Biden berkuasa.
Baca juga: AS Pertimbangkan Sanksi Baru Terhadap Penjualan Minyak Iran ke China
Baca juga: Banjir di China Tewaskan Belasan Orang, Kereta Bawah Tanah Terendam hingga Dua Orang Hilang
Ned Price mengatakan, Sherman dan Wang melakukan diskusi yang jujur dan terbuka tentang berbagai masalah, termasuk persyaratan untuk mengelola hubungan bilateral dengan baik.
Menurutnya, Sherman saat itu menekankan bahwa AS tidak mencari konflik dengan China, tetapi menyambut persaingan yang ketat antara dua kekuatan utama dan bahwa AS akan terus memperkuat daya saingnya sendiri.
Sherman juga dikatakan telah mengangkat keprihatinan pribadi termasuk tindakan keras anti-demokrasi Beijing di Hong Kong; genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang sedang berlangsung di Xinjiang; pelanggaran di Tibet; dan pembatasan akses media dan kebebasan pers".
Dia juga berbicara tentang perilaku Beijing di Selat Taiwan, Laut China Timur dan Selatan dan di dunia maya, serta keengganan China untuk mengizinkan penyelidikan tahap kedua tentang asal-usul Covid-19, kata pernyataan itu.
Pernyataan itu mengatakan bahwa Sherman juga telah berbicara dengan Wang tentang kerja sama di bidang-bidang seperti perubahan iklim, kontra-narkotika, dan krisis politik di Myanmar. (Tribunnews.com/Xinhua/TST/Hasanah Samhudi)