Garis keturunan aslinya hampir sama menularnya seperti flu biasa, dengan setiap orang yang terinfeksi menularkan virus ke sekitar dua orang lainnya rata-rata.
Infektivitas itu dikenal sebagai R0.
Baca juga: Hasil Penelitian di AS: Vaksin Johnson & Johnson Kurang Efektif Melawan Varian Delta dan Lambda
Baca juga: Jangan Anggap Remeh Virus Corona Varian Delta, Berikut 5 Hal Penting Terkait Varian Delta
"Ketika Anda berpikir tentang penyakit yang memiliki R0 delapan atau sembilan, tidak banyak," kata Walensky kepada CNN.
Dan jika orang yang divaksinasi tetap terinfeksi, mereka memiliki virus dalam tubuh mereka sebanyak orang yang tidak divaksinasi. Itu berarti mereka cenderung menginfeksi orang lain seperti orang yang tidak divaksinasi yang terinfeksi.
"Intinya adalah, berbeda dengan varian lain, orang yang divaksinasi, bahkan jika mereka tidak sakit, terinfeksi dan menyebarkan virus pada tingkat yang sama dengan orang yang tidak divaksinasi yang terinfeksi," sebut Dr Walter Orenstein, yang mengepalai Pusat Vaksin Emory dan yang melihat dokumen itu, mengatakan kepada CNN.
Tetapi dokumen itu menyebutkan orang yang divaksinasi lebih aman.
"Vaksin mencegah lebih dari 90 persen penyakit parah, tetapi mungkin kurang efektif dalam mencegah infeksi atau penularan," tulisnya.
Baca juga: Cara Membersihkan Rumah setelah Digunakan Isolasi Mandiri Menurut CDC
Baca juga: Mantan Direktur CDC Percaya Covid-19 Berasal dari Lab Wuhan: Sains yang Akan Mengungkapnya
Oleh karena itu, katanya, lebih banyak penularan komunitas dan terobosan meskipun telah divaksinasi.
Dikatakan, vaksin mengurangi risiko penyakit parah atau kematian 10 kali lipat dan mengurangi risiko infeksi tiga kali lipat.
Presentasi tersebut juga mengutip tiga laporan yang mengindikasikan varian Delta, awalnya dikenal sebagai B.1.617.2, dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah.
Dokumen itu menyarankan vaksinasi dan pemakaian masker universal.
Data Universitas Johns Hopkins menyebutkan, AS mencatatkan rata-rata lebih dari 61.300 kasus harian baru selama seminggu terakhir.
Baca juga: Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan setelah Divaksinasi Covid-19 Menurut Profesor CDC
Angka ini meningkat sejak negara itu mencapai level terendah pada 2021 dari 11.299 kasus harian pada 22 Juni.
"Jumlah kasus yang kami miliki sekarang lebih tinggi daripada jumlah yang kami miliki pada hari tertentu musim panas lalu," kata Walensky kepada CNN.