News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Hasil Cek Fakta 4 Klaim Menyesatkan Terkait Virus Corona di Inggris

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi virus corona. Klaim menyesatkan soal pandemi virus corona hingga penggunaan vaksin berkembang menjadi perbincangan masyarakat, terutama di Inggris.

Hasil cek fakta: ini tidak benar.

Pada Selasa (27/7/2021), Sir Patrick Vallance, Chief Scientific Officer Inggris, memposting hasil koreksi tentang statistik yang ia rujuk selama konferensi pers sehari sebelumnya.

“Sekitar 60 persen rawat inap karena Covid bukan dari orang yang divaksinasi ganda, melainkan 60 persen awat inap dari Covid saat ini dari orang yang tidak divaksinasi,” katanya di Twitter.

Sebelum dikoreksi, angka-angka tersebut digunakan sebagai bukti untuk mengklaim "kegagalan vaksin".

Tetapi klaim bahwa vaksin tidak efektif tidak benar, lapor Koresponden Kesehatan BBC Nick Triggle.

Baca juga: Beredar Hoaks Tabung Selam Bisa Digunakan sebagai Pengganti Tabung Oksigen Medis, Cek Faktanya

3. Klaim: Covid-19 tidak berbahaya bagi orang yang tidak gemuk dan mereka yang berusia di bawah 65 tahun

Hasil cek fakta: sementara penelitian menunjukkan kemungkinan kematian akibat Covid-19 lebih tinggi pada mereka yang mengalami obesitas dan di atas 65 tahun, tidak benar untuk mengatakan bahwa virus tidak menimbulkan risiko bagi orang yang tidak termasuk dalam kategori ini.

Dua tweet terbaru yang dibagikan anggota parlemen Republik AS Marjorie Taylor Greene mengakibatkan Twitter menangguhkan akunnya selama 12 jam.

Salah satunya mengklaim bahwa Covid-19 tidak berbahaya bagi orang yang tidak gemuk dan mereka yang berusia di bawah 65 tahun.

Ia kemudian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tidak salah untuk menyoroti obesitas sebagai faktor risiko Covid.

Dalam laporan yang dirilis awal tahun ini oleh World Obesity Federation, data 2,5 juta kematian akibat Covid-19 diambil dari lebih dari 160 negara.

2,2 juta dari kematian ini terjadi di negara-negara di mana setidaknya 50 persen dari populasi kelebihan berat badan.

"Ya, obesitas adalah faktor penting, tapi itu bukan satu-satunya faktor," kata Prof John Wilding dari Federasi Obesitas Dunia.

Baca juga: Keluarga Jenazah Pasien Covid-19 Lukai Tenaga Medis di Semarang Gara-gara Termakan Berita Hoaks

4. Klaim: Ada puluhan ribu kematian yang tidak dilaporkan di AS

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini