Penyelenggara Olimpiade pada hari Selasa mengumumkan 18 kasus Covid-19 terkait pesta olahraga ini, sehingga jumlah total 294 sejak 1 Juli.
Baca juga: China, Jepang dan Korea Eksportir Terbesar Peralatan Medis Covid-19 ke Indonesia
Baca juga: Kasus Covid-19 di Tokyo Jepang 3.865 Orang Per Hari, Lampu Penyeberangan di Hachiko Sempat Dimatikan
Pada hari Selasa (3/8/2021), PM Suga bertemu dengan kepala kelompok medis nasional dan berjanji untuk melindungi masyarakat.
"Penyebaran infeksi dalam skala nasional mendekati krisis terbesar kami sejak gelombang pertama tahun lalu," kata Nakagawa.
Beberapa khawatir perubahan kebijakan rumah sakit dapat menyebabkan lebih banyak kematian.
"Mereka menyebutnya perawatan di rumah, tetapi sebenarnya itu adalah pengabaian di rumah," kata pemimpin oposisi Partai Demokrat Konstitusi Jepang Yukio Edano seperti dikutip oleh TV publik NHK.
Jepang pada hari Senin (2/8/2021) memperluas keadaan daruratnya dengan memasukkan tiga prefektur di dekat Tokyo dan prefektur barat Osaka.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Jepang Makin Tinggi, Warga Diimbau Tak Pulang Kampung Saat Liburan Musim Panas
Baca juga: Mulai Agustus Pelanggar Janji Diumumkan Namanya di Situs Kementerian Kesehatan Jepang
Keadaan darurat yang ada di Tokyo, yang keempat sejak pandemi dimulai, dan Okinawa sekarang akan berlangsung hingga 31 Agustus.
Langkah-langkah darurat terbaru di Jepang terutama berfokus pada meminta restoran-restoran yang menyajikan alkohol tutup dan yang tidak tutup pada pukul 8 malam.
Negara ini telah menghindari wabah virus yang menghancurkan, dengan sekitar 941.000 total kasus dan hanya lebih dari 15.000 kematian pada hari Senin (2/8/2021).
Namun Jepang kini berjuang menahan infeksi varian Delta yang sangat menular, sementara masyarakat mulai bosan atas pembatasan dan vaksinasi yang tertunda.
Dilaporkan, kurang dari 30 persen warga yang divaksinasi lengkap, termasuk tiga perempat dari mereka yang berusia 65 tahun ke atas.
Baca juga: Ahli Penyakit Menular Jepang Ungkap Rasa Krisis di Masyarakat Mulai Memudar
Data di Tokyo menunjukkan, hampir 70 persen tempat tidur rumah sakit untuk pasien Covid-19 yang sakit parah terisi pada hari Minggu lalu.
Menurut pedoman kementerian kesehatan, pasien yang sakit parah didefinisikan sebagai mereka yang dirawat di unit perawatan intensif (ICU) atau membutuhkan respirator buatan.
Surat kabar Tokyo Shimbun mengatakan 12.000 pasien diisolasi di rumah, meningkat 12 kali lipat dalam sebulan terakhir. (Tribunnews.com/CNA/Hasanah Samhudi)