TRIBUNNEWS.COM - Sebuah buku yang dipinjam setengah abad yang lalu telah dikembalikan secara anonim ke sebuah perpustakaan di timur laut Pennsylvania.
Buku tersebut berjudul “Coins You Can Collect” karangan Burton Hobson yang terbit pada 1967.
Dilansir dari Miami Heralds, The Wilkes-Barre Citizens' Voice melaporkan bahwa buku itu tiba di Perpustakaan Umum Plymouth, di Luzerne County, tiga bulan lalu.
Buku bersampul warna biru dan putih itu dalam kondisi baik. Bersama buku tersebut, diselipkan sebuah surat tulisan tangan dan uang kertas nominasi 20 dolar AS.
Surat tersebut tanpa tanda tangan. Surat itu ditulis seolah-olah oleh buku itu sendiri.
Baca juga: Putu Laxman Pendit Doktor Perpustakaan yang Tidak Dapat Tempat di Indonesia
Baca juga: Ganjar Pranowo Cerita Pengalaman Berkunjung ke Perpustakaan Parlemen Amerika Serikat
Paragraf pertama surat menjelaskan asal mula buku tersebut berpetualang.
“Lima puluh tahun yang lalu (ya, 50!), seorang gadis kecil membawa saya keluar dari perpustakaan ini pada tahun 1971. Saat ini, dia tidak tahu mereka akan pindah dari Plymouth. Saat itu, anak-anak tidak diberitahu hal-hal seperti itu,” bunyi surat itu, seolah-olah buku yang menuliskannya.
"Seperti yang Anda lihat, dia merawat saya dengan sangat baik," lanjut surat itu.
Surat itu menjelaskan bahwa buku itu sering dikemas karena pemiliknya sering berpindah-pindah. Namun ia tidak sendiri, karena ia "selalu bersama banyak buku lain."
Dijelaskannya, pemiliknya mempunyai ratusan buku.
Baca juga: Kemendikbud Izinkan Sekolah Gunakan Dana BOS untuk Tambah Koleksi Buku di Perpustakaan
Baca juga: PPKM Diperpanjang, Layanan Perpustakaan Nasional Ditutup Sementara
Penulis, berbicara dengan suaranya sendiri dan bukan sebagai buku, kemudian mengatakan bahwa dia sering bermaksud untuk mengirim buku itu kembali tetapi entah bagaimana tidak pernah berhasil.
“Ini menjadi lelucon di keluarga saya. Setiap kali kami pindah, mereka selalu bertanya apakah saya mengemas 'Buku Plymouth,'” tulisnya.
Penulis surat mengatakan, dia tahu uang 20 dolar AS tak akan cukup untuk membayar denda yang harus dibayar.
Tapi ia mengusulkan, "Mungkin dengan uang itu Anda dapat membayar beberapa denda beberapa anak."
Direktur perpustakaan Laura Keller mengatakan dia memang melakukan saran peminjam buku itu.
Baca juga: Mengenang Pujangga Ajip Rosidi, Prioritaskan Bangun Perpustakaan hingga Pilih Tidur di Masjid
Baca juga: Library of Alexandria, Perpustakaan Terkenal dan Terbesar dari Zaman Kuno yang Bernasib Tragis
Ia menggunakan uang 20 dolar AS itu untuk membayarkan "denda yang lumayan" dari seorang ibu muda yang ingin mulai meminjam buku lagi.
Hak peminjaman di perpustakaan ditangguhkan jika denda melebihi 5 dolar AS, katanya.
Keller mengatakan ia akan memajang surat dan buku itu di perpustakaan.
Sampai kini, identitas penulis tetap menjadi misteri. Namun penulis mengatakan, keluarga dan teman-temannya akan tahu cerita itu tentang dia jika itu diterbitkan di surat kabar lokal.
Baca juga: Melihat 4 Perpustakaan Unik di Dunia, Picture Book Library di Jepang Punya Tampilan Instagenik
Baca juga: Potret Perjuangan Prajurit Kodim Mengubah Motor Dinas Menjadi Perpustakaan Keliing
Berikut ini ‘kesaksian’ buku, seperti tertulis dalam surat tersebut:
Lima puluh tahun yang lalu (Ya, 50), seorang gadis kecil membawa saya keluar dari perpustakaan ini, pada tahun 1971.
Pada saat itu, dia tidak tahu mereka akan pindah dari Plymouth. Saat itu, anak-anak tidak diberitahu hal-hal seperti itu.
Seperti yang Anda lihat, dia merawat saya dengan sangat baik. Meskipun untuk satu dari 50 tahun ini, saya terus dikemas dalam sebuah kotak, karena pemilik beberapa kali berpindah.
Itu tidak terlalu buruk. Setiap kali saya dikemas, saya selalu bersama banyak buku lain. 'Pemilik' saya memiliki ratusan buku lain. Dan setiap kali dia membawaku pergi, dia akan berkata, "Aku benar-benar harus mengirimmu pulang, kembali ke tempat asalmu, ke Perpustakaan Plymouth."
Tapi tetap saja, saya berakhir di sebuah kotak lagi.
Meskipun saya tidak pernah keluar negeri, saya pernah berada di 14 negara bagian yang berbeda. Dan ketika teman wanita saya memajang saya di rak bukunya, banyak orang membuka halaman saya.
Sekarang teman wanita saya mengatakan sudah waktunya bagi saya untuk pulang. Meskipun saya akan merindukan dia, senang bisa kembali ke rumah!
(Tribunnews.com/MiamiHerald/Hasanah Samhudi)