Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pada final kelas kumite karate putra di atas 75 kg, seorang pemain Iran Sajad Ganjzade ditendang oleh seorang pemain Arab Saudi Tarek Hamedi dan Sajad pingsan, sehingga pertandingan tidak dapat dilanjutkan.
Namun atlet yang pingsan malahan dapat medali emas.
Pemain Arab Saudi yang menendang keluar memimpin tiga poin, tetapi itu dianggap sebagai serangan berbahaya dan menderita kekalahan telak, dan pemain Iran memenangkan medali emas, yang merupakan akhir yang mengejutkan.
Di karate, sebagai pertandingan final turnamen, final kelas kumite putra di atas 75 kg diadakan, dan Sajad Ganjzade dari Iran dan Tarek Hamedi dari Arab Saudi bermain melawan satu sama lain.
Sejak awal pertandingan, Hamedi memiliki keunggulan dalam menentukan tendangan atas.
Namun, sekitar satu menit kemudian, tendangan atas Hamedi mengenai leher lawan, dan ia jatuh ke matras dan hampir tidak bisa bergerak sambil menatap langit-langit.
Wasit segera memanggil staf medis dan menghitung 10 detik, dan memutuskan bahwa kompetisi tidak dapat dilanjutkan karena Ganjzade tidak dapat berdiri. Kemudian dia dibawa dengan tandu.
Selain itu, wasit mengalahkan Hamedi sebagai "serangan berbahaya dan tidak terkendali", yang menetapkan tindakan terlarang untuk tendangan atas Hamedi.
Ini adalah akhir yang mengejutkan bagi pemain Ganjzade Iran yang jatuh yang memenangkan medali emas.
Ganjzade tampil ceria pada upacara penghargaan berikutnya, melambai kepada orang-orang yang terlibat di tempat tersebut.
Ketika saya naik podium, dia mengambil medali dan menggantungnya di leher nya, dan ketika mendengar lagu kebangsaan, dia meletakkan tangan nya di dada dan merasakan kegembiraan nya yang luar biasa.
Di akhir upacara, mereka terlihat berpelukan dengan Hamedi, dan mereka saling memuji atas adu kumite mereka.
"Saya mendengar bahwa saya menang ketika saya bangun di ruang medis. Maaf final berakhir dengan cara ini, tapi saya senang saya mendapat medali emas," kata Ganjzade.
Di sisi lain, Hamedi, yang meraih medali perak, mengatakan, "Saya tidak keberatan dengan keputusan wasit dan saya ingin menerima keputusan wasit. Saya pikir saya memiliki pertandingan yang bagus."
Sementara itu Beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.