News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

POPULER Internasional: Dukungan PM Muhyiddin Diragukan Najib Razak | Kebakaran di Yunani Meluas

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berita populer Internasional, di antaranya Mantan PM Malaysia, Najib Razak, menyebut dukungan mayoritas Muhyiddin Yassin di Parlemen tidak sampai 100.

Di bawah konstitusi, perdana menteri harus mengundurkan diri jika dia tidak mendapat dukungan dari mayoritas dewan.

Sementara itu, Muhyiddin pada Jumat lalu menyebut bahwa mosi tidak percaya adalah hal yang wajar.

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. RI Ingatkan ASEAN Agar Menahan Diri Hadapi Provokasi Soal Laut China Selatan

Pulau buatan yang jadi pertahanan militer China di Laut China Selatan. (WSJ)

Indonesia mengingatkan agar ASEAN menahan diri menghadapi tindakan provokasi yang dilakukan sejumlah pihak terkait Laut China Selatan.

Hal ini disampaikan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Mahendra Siregar saat menghadiri pertemuan ASEAN Regional Forum (ARF) dalam rangkaian ASEAN Ministerial Meeting (AMM) dan ASEAN Post Ministerial Conferences (PMC) pada Jumat (6/8/2021).

"Negara peserta ARF perlu memanfaatkan forum ini untuk membiasakan proses dialog di kawasan, membangun kepercayaan dan menjembatani perbedaan perspektif, serta mengurangi ketegangan antar para anggotanya," tegas Wamenlu Mahendra.

Para Menlu menyoroti bertambahnya intensitas rivalitas antar kekuatan besar di masa pandemi.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Serapan Tenaga Kerja Merosot Tajam, Ekonomi Amerika Serikat Masih Loyo 

Seorang karyawan berjalan di lorong Mary Arnold Toys, toko mainan tertua di kota New York, AS pada 2 Agustus 2021 (Kena Betancur / AFP)

Pengamat pasar modal Hans Kwee mengatakan, sepanjang Juli 2021, perekonomian Amerika Serikat (AS) hanya mampu menyerap 330.000 tenaga kerja. 

Angka ini merosot tajam, lebih dari setengah jika dibandingkat bulan sebelumnya 680.000 tenaga kerja, serta jauh di bawah prediksi kenaikan menjadi 695.000. 

"Data pasar tenaga kerja masih sangat tidak stabil. Data yang terlalu bagus menaikan kekhawatiran The Fed merubah kebijakan moneternya, tapi data yang jelek menimbulkan kekhawatiran bahwa pemulihan ekonomi AS lemah," ujar dia melalui risetnya, Minggu (8/8/2021). 

BACA SELENGKAPNYA >>>

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini