News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

WHO Uji Coba Obat Malaria dan Kanker Untuk Pengobatan Covid-19, Indonesia Ikut Terlibat

Editor: hasanah samhudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi obat.

TRIBUNNEWS.COM – Indonesia dan 51 negara  lain terlibat dalam program Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menguji tiga obat baru untuk pasien Covid-19 dengan kondisi parah.

Tiga obat tersebut adalah artesunate, imatinib, dan infliximab.

Panel ahli independent memilih tiga obat ini karena potensinya mengurangi risiko kematian pada pasien rawat inap.

Artesunate saat ini digunakan untuk malaria berat, imatinib untuk kanker tertentu, dan infliximab untuk penyakit sistem kekebalan seperti penyakit Crohn dan rheumatoid arthritis.

“Menemukan terapi yang lebih efektif dan mudah diakses untuk pasien Covid-19 tetap menjadi kebutuhan kritis, dan WHO bangga memimpin upaya global ini,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari Al Jazeera.

Baca juga: Hari Malaria: Menkes Sebut Malaria Serupa dengan Covid-19, Berikut Kesamaannya

Baca juga: Vietnam Kembangkan Obat Herbal Covid-19, Kini Masuk Tahap Uji Klinis

Obat-obatan itu disumbangkan produsen untuk uji coba.

Fase baru uji coba melibatkan 600 rumah sakit di 52 negara, 16 lebih banyak dari fase awal, dan ribuan pasien.

Selain Indonesia, negara lain yang terlibat dalam uji coba baru di antaranya Kanada, Finlandia, Malaysia, dan Filipina.

Pengujian artesunat, imatinib, dan infliximab pada pasien Covid-19 merupakan tahap kedua dari upaya Solidaritas WHO untuk pengobatan efektif melawan penyakit mematikan itu.

Sebelumnya, empat obat dievaluasi oleh uji coba Solidaritas, yang melibatkan hampir 13.000 pasien di 500 rumah sakit di 30 negara.

Baca juga: Tak Peduli Seruan WHO, Negara-negara Besar Lanjutkan Booster Vaksin Covid-19

Baca juga: WHO Desak Negara Kaya Setop Berikan Booster Vaksin Covid-19, Alihkan ke Negara Miskin

Hasil sementara yang dikeluarkan pada bulan Oktober menunjukkan bahwa remdesivir, hydroxychloroquine, lopinavir dan interferon memiliki sedikit atau tidak berpengaruh pada pasien rawat inap dengan Covid-19.

Hasil akhir akan keluar bulan depan.

"Kami sudah memiliki banyak alat untuk mencegah, menguji, dan mengobati Covid-19, termasuk oksigen, deksametason, dan IL-6 blocker. Tetapi kami membutuhkan lebih banyak, untuk pasien di semua ujung spektrum klinis, dari penyakit ringan hingga berat," kata dr Tedros mengatakan pada konferensi pers, seperti dilansir dari The Straits Times.

Kelompok Penasihat Terapi Covid-19 WHO merekomendasikan untuk mengevaluasi sifat anti-inflamasi artesunate.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini