TRIBUNNEWS.COM - Kondisi Bandara Internasional Kabul, Afghanistan terlihat kacau balau pada Senin (16/8/2021) hari ini.
Hal itu terjadi setelah Taliban berhasil menguasai Kabul dan menduduki Istana Presiden pada Minggu (15/7/2021) kemarin.
Dalam video yang beredar, ratusan orang terlihat berlari di samping pesawat angkut milik Angkatan Udara AS saat bergerak di landasan pacu.
Bahkan, beberapa orang terlihat nekat menaiki sisi pesawat sesaat sebelum lepas landas.
Baca juga: Kemenangan Taliban di Afghanistan Jadi Berita yang Mendominasi Media Global
Akibatnya, lima orang dilaporkan tewas di Bandara Kabul setelah kepanikan warga yang berebut ingin memasuki pesawat untuk meninggalkan Kabul.
Seorang warga bernama Shafi Arifi, yang memiliki tiket untuk melakukan perjalanan ke Uzbekistan pada Minggu (15/8/2021), tidak dapat naik ke pesawatnya.
Hal itu karena pesawat penuh dengan orang-orang yang berlari melintasi landasan dan nekat naik, tanpa polisi atau staf bandara yang terlihat.
"Tidak ada ruang bagi kami untuk berdiri," kata warga berusia 24 tahun itu, dikutip dari APnews.
"Anak-anak menangis, wanita berteriak, pria muda dan tua sangat marah dan kesal, tidak ada yang bisa mendengar satu sama lain. Tidak ada oksigen untuk bernafas," tambahnya.
Kemudian, setelah melihat wanita lain pingsan dan dibawa turun dari pesawat, Arifi pun menyerah dan pulang.
Selain di bandara, seorang warga Afghanistan lainnya juga mencoba untuk pergi melalui penyeberangan perbatasan darat, yang semuanya sekarang dikendalikan oleh Taliban.
Warga bernama Rakhmatula Kuyash (30) adalah salah satu dari sedikit orang dengan visa yang memungkinkan dia untuk menyeberang ke Uzbekistan pada Minggu.
Dia mengatakan, anak-anak dan kerabatnya harus tetap tinggal.
"Saya tersesat dan tidak tahu harus berbuat apa. Saya meninggalkan semuanya," katanya.
Adapun, kecepatan serangan Taliban menguasai Afghanistan tampaknya telah mengejutkan para pejabat Amerika.