News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perdana Menteri Malaysia Mundur

SOSOK Muhyiddin Yassin, Perdana Menteri Malaysia yang Mundur: Keturunan Jawa-Bugis, Jadi PM 17 Bulan

Penulis: Sri Juliati
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin. Inilah sosok Muhyiddin Yassin, Perdana Menteri Malaysia yang mundur dari jabatan. Orangtuanya keturunan Bugis dan Jawa, kini ia jadi PM Malaysia tersingkat.

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin resmi mundur dari jabatannya, Senin (16/8/2021).

Pengunduran diri Muhyiddin Yassin pun telah diterima oleh Raja Malaysia, Sultan Abdullah.

Walau resmi mundur, tapi Raja Sultan Abdullah tetap menunjuk Muhyiddin Yassin berstatus sebagai perdana menteri sementara.

Pasalnya, Muhyiddin Yassin mundur dari jabatan perdana menteri tanpa pengganti.

Baca juga: Sederet Alasan PM Muhyiddin Mundur, Singgung Ada Pihak Serakah yang Ingin Rebut Kekuasaan

Baca juga: Menteri: Semua Menteri Kabinet Muhyiddin Ajukan Mundur Ke Raja Malaysia

Lantas, siapakah sosok Muhyiddin Yassin?

Dikutip dari wikipedia.org, Muhyiddin lahir di Muar, Johor, Malaysia pada 15 Mei 1947.

Sang ayah, Muhammad Yassin bin Mohammad merupakan keturunan Bugis.

Muhammad Yassin adalah seorang teolog ulama Islam yang berbasis di Bandar Maharani, Muar, Johor.

Sementara ibunya, Hajjah Khadijah Kassim adalah seorang keturunan Jawa.

Muhyiddin mendapat pendidikan awal di Sekolah Kebangsaan Maharani dan Sekolah Kebangsaan Ismail di Muar.

Kemudian, ia melanjutkan kuliah ke Universiti Malaya.

Muhyiddin berhasil memperoleh Ijazah Sarjana Muda Ekonomi dan Pengajian Melayu pada 1971.

Muhyiddin mulai berkarier sebagai Penolong Sekretaris Pemerintahan Johor (1970) kemudian Penolong Pegawai Daerah Muar (1974).

Selain itu, ia pernah menjabat sebagai Menteri Besar Johor selama 10 tahun sebelum menjadi menteri selama pemerintahan Barisan Nasional.

Ia pernah menjabat di Kementerian Perdagangan Domestik dan Konsumerisme; Pertanian dan Industri Berbasis Agro; dan Perdagangan dan Industri Internasional.

(FILES) Dalam file foto yang diambil pada 9 Maret 2020, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin memperkenalkan kabinet barunya di Kantor Perdana Menteri di Putrajaya. Partai terbesar dalam koalisi yang berkuasa di Malaysia mengatakan pada 8 Juli 2021 pihaknya menarik dukungan untuk perdana menteri dan mendesaknya untuk mundur guna memberi jalan bagi pemimpin baru. (Mohd RASFAN / AFP)

Pengalaman sebagai pejabat umum dipakai Muhyiddin untuk terjun ke dunia korporat.

Karier politik Muhyiddin dimulai saat bergabung ke Organisasi Nasional Melayu Bersatu (OMNU) bagian Pagoh, Johor.

Dia bergabung dengan UMNO pada 1978 sebelum pindah ke Partai Pribumi Bersatu Malaysia pada 2016 dan menjadi presidennya.

UMNO adalah partai politik terbesar di Malaysia dan pendiri dari koalisi Barisan Nasional.

Muhyiddin dipilih menjadi Ketua Pemuda UMNO Bagian Pagoh pada 1976.

Dari situ karier politiknya terus berkembang saat ia dilantik menjadi Ketua Pemuda UMNO Malaysia pada 1982.

Pada 1985, Muhyiddin dipilih menjadi Anggota Majelis Tertinggi UMNO.

Muhyiddin juga pernah menjadi Wakil Perdana Menteri Malaysia di era pemerintahan PM Najib Tun Razak.

Muhyiddin menjabat sebagai Wakil PM mulai 2009 hingga 2015.

Muhyiddin juga mendirikan Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) bersama Mahathir Mohamad.

Ia keluar dari UMNO setelah berselisih dengan mantan PM Najib Razak karena skandal keuangan 1MDB alias Skandal 1Malaysia Development Berhad.

Sebelumnya, Mahathir juga mencalonkan Muhyiddin Yassin sebagai suksesornya.

Dilantik jadi Perdana Menteri

Muhyiddin Yassin, Perdana Menteri Malaysia ke-8 dilantik dan diambil sumpah jabatannya, Minggu (1/3/2020). (FAMER ROHENI / MALAYSIA'S DEPARTMENT OF INFORMATION / AFP)

Muhyiddin Yassin ditunjuk sebagai perdana menteri oleh Raja Malaysia pada Sabtu, 29 Februari 2020.

Saat itu, Muhyiddin menggantikan Mahathir Mohamad yang mundur sebagai perdana menteri.

Mengutip dari Straitstimes.com, Raja Malaysia menunjuk Muhyiddin Yassin sebagai PM baru setelah melakukan pertemuan para pemimpin partai politik, Sabtu pagi.

Pengumuman tersebut dirilis saat perdana menteri sementara, Mahathir Mohamad mengumpulkan cukup banyak dukungan untuk mengembalikan kubu Pakatan Harapan (PH) ke tampuk kekuasaan.

Sehari kemudian, Muhyiddin dilantik sebagai perdana menteri ke-8 Malaysia di Istana pada Minggu, 1 Maret 2020.

Setelah 17 bulan menjabat sebagai PM Malaysia, Muhyiddin resmi mengundurkan diri.

Hal ini menjadikan ayah empat anak itu sebagai perdana menteri dengan masa jabatan tersingkat di Malaysia yakni 17 bulan.

Selama 17 bulan masa jabatannya, Muhyiddin telah dikritik oleh beberapa pihak karena gagal memimpin pemerintah Malaysia secara efektif dalam menangani pandemi Covid-19.

Kini, Malaysia berada di tengah gelombang Covid-19 yang paling mematikan, dengan jumlah infeksi harian melebihi 20.000 kasus.

Secara total, negara ini telah melihat lebih dari 1,4 juta kasus Covid-19 dan lebih dari 12.000 kematian.

Alasan Mundur

Dalam pidato yang disiarkan televisi pada pukul 15.00 sore, Muhyiddin mengajukan pengunduran diri karena telah kehilangan dukungan mayoritas di DPR.

Muhyiddin mengatakan, usulan sebelumnya agar legitimasinya diuji di parlemen menjadi tidak relevan, setelah 15 anggota UMNO menarik dukungan mereka untuknya.

Bahkan, proposalnya untuk kerjasama bipartisan ditolak oleh partai-partai oposisi.

"Oleh karena itu, legitimasi saya sebagai perdana menteri tidak perlu lagi dibuktikan di parlemen," katanya.

"Hari ini saya mengundurkan diri sebagai perdana menteri dan (atas nama) semua menteri Kabinet, seperti yang disyaratkan oleh konstitusi federal," tambahnya.

Muhyiddin mengaku telah mencoba berbagai upaya untuk menyelamatkan pemerintah Perikatan Nasional (PN), setidaknya sampai tugas penanganan pandemi selesai.

Sayangnya, upaya tersebut terhalang oleh adanya pihak-pihak yang ingin merebut kekuasaan.

"Namun upaya ini tidak berhasil karena ada pihak-pihak yang serakah yang (lebih tertarik) merebut kekuasaan, daripada mengutamakan kehidupan dan penghidupan masyarakat," ujarnya tanpa menyebut pihak-pihak terkait.

Dia mengatakan bisa mengambil jalan keluar yang mudah dengan mengorbankan prinsip-prinsipnya dan tetap sebagai perdana menteri, tapi itu bukan pilihannya.

"Saya tidak akan pernah berkonspirasi dengan kelompok kleptokratis, mengganggu independensi peradilan dan membelakangi konstitusi federal hanya untuk tetap berkuasa," katanya.

(Tribunnews.com/Sri Juliati/Inza Maliana) (Kompas.com)

Berita lain terkait Perdana Menteri Malaysia Mundur

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini