Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Selama bulan Agustus 2021 ini ada 7 orang pasien corona yang dirawat di rumah sendiri, meninggal dunia di Tokyo Jepang.
"Pada gelombang ke-5 saat ini, jumlah orang yang meninggal selama perawatan medis di rumah adalah 7 orang," ungkap sumber Tribunnews.com dari pemda Tokyo Rabu (18/8/2021).
Sementara jumlah orang yang menerima perawatan medis di rumah di Tokyo meningkat pesat, dan ada satu keluarga, ayah ibu anak, yang terinfeksi virus corona baru dirawat di rumah, dan ibu nya berusia 40-an meninggal dunia kemarin (17/8/2021).
"Meskipun ada banyak infeksi domestik, ada kasus di mana penyakitnya tiba-tiba memburuk dari ringan hingga parah." ungkap Yuriko Koike Gubernur Tokyo Rabu (18/8/2021).
Ibukota mengungkapkan pada tanggal 17 bahwa seorang wanita berusia 40-an yang terinfeksi virus corona baru meninggal.
Suami dan anak perempuan itu juga terinfeksi, dan ketiga keluarga itu dirawat di rumah.
Mengenai hal ini, Gubernur Koike mengatakan kepada wartawan, "Saya berdoa untuk arwah wanita yang meninggal. Ada kasus di mana corona memburuk dengan tajam dalam situasi saat ini di mana banyak infeksi domestik."
Setelah itu, Koike menambahkan, “Kami akan menyiapkan tiga stasiun oksigen terlebih dahulu dan mempersiapkan lingkungan sampai mereka yang mungkin dirawat di rumah sakit, jadi kami akan segera memprosesnya.”
"Kami juga akan melanjutkan dengan langkah-langkah ofensif dan defensif, seperti pencegahan infeksi dan vaksinasi, dan 'terapi koktail antibodi', yang dikatakan efektif untuk orang yang sakit ringan. Saya pikir itu adalah cara yang harus dilakukan," tambah Koike lagi.
Sementara itu Beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.