Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, KABUL - Taliban pada hari Rabu kemarin menyatakan, Afghanistan akan dipimpin sebagai negara 'Imarah Islam'.
Sehingga keputusan ini secara langsung menentang Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang menyatakan pada 4 Agustus lalu bahwa mereka tidak mendukung 'pemulihan' Imarah Islam.
Dikutip dari laman Sputnik News, Kamis (19/8/2021), pengumuman itu disampaikan oleh Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid.
Mujahid pun diperkirakan akan menjadi Menteri Informasi Afghanistan versi Taliban.
Baca juga: Dituding Dekat dengan Taliban, Ini Jawaban Jusuf Kalla
Perlu diketahui, DK PBB yang beranggotakan 15 orang dan saat ini diketuai oleh India, menyampaikan seruan kepada siapapun yang saat ini memimpin Afghanistan untuk terlibat dalam upaya perdamaian yang inklusif.
"Baik Republik Islam maupun Taliban, kami minta untuk terlibat secara bermakna dalam proses perdamaian yang inklusif, dipimpin oleh Afghanistan dan dimiliki oleh Afghanistan untuk membuat kemajuan mendesak menuju penyelesaian politik dan gencatan senjata," kata DK PBB.