News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik di Afghanistan

Taliban Peringatkan Konsekuensi Jika 'Pendudukan AS di Afghanistan' Diperpanjang

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pria membawa bendera Taliban untuk dijual di kawasan Karte Mamorin kota Kabul, Kabul. Afghanistan. pada 22 Agustus 2021. (Hoshang Hashimi/AFP)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, KABUL - Juru Bicara Taliban, Suhail Shaheen mengatakan pada hari Senin lalu kelompok militan itu kini fokus pada sejumlah isu darurat, termasuk penarikan pasukan Amerika Serikat (AS), evakuasi warga Afghanistan, dan hak-hak perempuan.

Melihat waktu yang terus berjalan mendekati tenggat waktu penarikan pasukan militer AS, Shaheen memperingatkan dampak serius terkait kemungkinan dilakukannya perpanjangan pendudukan pasukan AS di Afghanistan.

Baca juga: Afghanistan: Ke mana warga akan mengungsi setelah Taliban berkuasa?

"Ini adalah garis merah, Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa pada 31 Agustus mereka akan menarik semua pasukan militer mereka. Jadi jika mereka memperpanjangnya, itu berarti mereka memperluas pendudukan, sementara itu tidak diperlukan," kata Shaheen.

Dikutip dari laman Sputnik News, Senin (23/8/2021), ia pun menekankan bahwa kelompoknya akan menegaskan kata 'tidak', jika AS atau Inggris 'mengambil waktu tambahan' untuk melanjutkan proses evakuasi.

Baca juga: Taliban Berjanji akan Memaafkan Ashraf Ghani jika Kembali ke Afghanistan, Klaim Telah Menang Besar

Menurutnya, jika AS maupun sekutunya tetap memperpanjang keberadaan mereka di Afghanistan, maka akan ada konsekuensi yang harus mereka terima.

"Perpanjangan tenggat waktu keluarnya pasukan AS dari Afghanistan, tentu akan menciptakan ketidakpercayaan antara mereka dan kami. Jika mereka berniat melanjutkan pendudukan, itu akan memicu reaksi," tegas Shaheen.

Baca juga: Kebebasan Berekspresi Terancam Dibatasi, Sutradara Perempuan Afghanistan Tulis Surat Ini

The Telegraph melaporkan bahwa selama pertemuan G7 yang digelar pada hari Selasa, Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson akan mendorong Biden untuk menunda penarikan pasukan AS dari Afghanistan.

Surat kabar itu mengklaim bahwa para menteri Inggris secara pribadi telah menekan AS selama berhari-hari agar mau mempertimbangkan penundaan penarikan pasukan untuk mengurangi tekanan di Bandara Kabul.

Biden pun mengatakan bahwa diskusi sedang berlangsung dengan pejabat militer Amerika terkait kemungkinan dilakukannya perpanjangan misi evakuasi Afghanistan melampaui batas waktu 31 Agustus mendatang.

Sebelumnya, Taliban telah menguasai Afghanistan sejak 15 Agustus lalu, saat mereka merebut ibu kota negara itu, Kabul tanpa perlawanan setelah melancarkan serangan selama berbulan-bulan.

Para militan ini pun menyuarakan keinginan mereka untuk memiliki hubungan persahabatan dengan semua negara dan menekankan bahwa Taliban 'harus diakui' oleh komunitas internasional.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini