TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Perdamaian di Lebanon, UNIFIL menyebut lima tentaranya terluka akibat serangan Israel pada Kamis (7/11/2024).
Kelima tentara tersebut baru saja tiba di Lebanon selatan ketika drone Israel menyerang wilayah tersebut.
Dalam keterangan di situs resminya, UNIFIL menyebut lima pasukan tersebut telah ditangani oleh Palang Merah Lebanon di lokasi kejadian.
Diketahui, kelima tentara tersebut merupakan pasukan dari Kontingen Malaysia yang baru saja tiba di Lebanon selatan.
Selain pasukan UNIFIL, tiga tentara Angkatan Darat Lebanon juga menjadi korban.
UNIFIL mendesak semua pihak untuk menghindari tindakan yang membahayakan pasukan perdamaian dan warga sipil.
"Perbedaan pendapat harus diselesaikan di meja perundingan, bukan melalui kekerasan," tulis UNIFIL.
Sementara itu, militer Lebanon menyebut ada tiga orang tewas akibat serangan di dekat pos pemeriksaan di Kota selatan Sidon.
"Musuh Israel menargetkan sebuah mobil saat mobil itu melewati pos pemeriksaan Awali," kata militer, dikutip dari Arab News.
Dengan pengecualian beberapa serangan terbatas, Sidon, sebuah kota dengan mayoritas Muslim Sunni, relatif terhindar dari serangan udara mematikan yang menargetkan Lebanon selatan dalam perang Israel melawan gerakan Hizbullah yang didukung Iran.
Kantor Berita Nasional resmi Lebanon mengatakan sebuah kendaraan UNIFIL berada di “jalur yang sama” selama serangan itu, yang menyebabkan pasukan penjaga perdamaian PBB mengalami “luka ringan”.
Baca juga: Citra Satelit yang Mengejutkan, Inilah Kerusakan yang Dibuat Israel Terhadap Dua Desa di Lebanon
Seorang koresponden AFP di daerah itu melihat sisa-sisa kendaraan yang menjadi sasaran yang hangus dan hancur yang hanya beberapa meter jauhnya dari sebuah pos pemeriksaan militer.
Koresponden itu melihat pasukan penjaga perdamaian UNIFIL berkumpul di trotoar dekat pos pemeriksaan, beberapa dari mereka berlumuran darah dan terluka setelah serangan itu, saat paramedis merawat luka-luka mereka.
"Konvoi UNIFIL terdiri dari sejumlah bus," kata koresponden itu.