Donald Trump Presiden AS, Palestina Tambah Nelangsa, Perang Gaza Lanjut Sampai Israel Caplok Wilayah
TRIBUNNEWS.COM - Dunia menantikan sikap Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap perang Israel di Lebanon dan Gaza, setelah Presiden saat ini Joe Biden menjadi pendukung Israel pertama di dunia.
Dalam wawancara dengan Khabarni, Kamis (7/11/2024) direktur Pusat Studi Politik Yerusalem, penulis Oraib Rantawi, meramalkan kalau perang akan berakhir sebelum Trump secara resmi mengambil alih kekuasaan secara konstitusionalnya pada awal tahun depan.
Baca juga: VIDEO Avivim Israel Utara Terbakar Dihantam 50 Roket Hizbullah, IDF Nyatakan Sersan Ariel Tewas
Ia menilai Trump akan lebih tegas dibandingkan Presiden Biden saat ini dalam mengakhiri perang, namun sebagai imbalannya ia akan lebih bermurah hati dibandingkan Biden terhadap Israel dan Netanyahu.
Dia menyiratkan kalau Palestina justru akan lebih nelangsa saat Donald Trump berkuasa dengan menyatakan kalau semua orang mengetahui posisi dan sikap Trump dalam masalah Palestina.
"Dialah yang mengumumkan kesepakatan abad ini dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, menutup kantor PLO di Washington, melawan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Palestina (UNRWA), dan juga mengakui kedaulatan Israel atas Golan dan membuat AS menarik diri dari beberapa lembaga internasional karena bertentangan dengan kepentingan Israel," kata dia.
Rantawi memprediksi Donald Trump akan memperluas ruang kepada pemerintahan Netanyahu dan kelompok ekstrem kanan Israel.
Kemungkinan besar Trump akan mendukung upaya Israel untuk mencaplok Area C di Tepi Barat.
Al-Rantawi mengatakan Trump, selama masa jabatan presiden pertamanya dan masa jabatan terakhirnya, tidak pernah membicarakan solusi dua negara yang dianggap sejumlah negara sebagai solusi terbaik dari konflik berkepanjangan Israel-Palestina.
Ia mengatakan pemerintahan Trump akan lebih dekat dengan Israel dibandingkan pemerintahan Biden.
Trump Akan Dukung Gencatan Senjata di Perang Lebanon
Sementara itu, Presiden Asosiasi Ilmu Politik Yordania, Dr Khaled Shneikat, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Khabarni bahwa Trump, berdasarkan masa jabatan presiden pertamanya, memiliki lebih banyak pengalaman di wilayah tersebut.
Dia berharap Trump akan memiliki dua posisi dalam perang, yang pertama tentang perang dengan Lebanon, yaitu menghentikannya, dan inilah yang dia ungkapkan selama kampanye pemilihannya.
Dia mengindikasikan kalau posisi Trump kemungkinan akan mendukung kondisi Israel untuk menghentikan perang, yaitu kembalinya pemukim ke utara, evakuasi wilayah selatan Litani, pemindahan pasukan Hizbullah ke utara Litani, dan pelucutan senjata HIzbullah.
Selain itu, Trump akan mendorong penempatan pasukan Lebanon dan internasional di sepanjang perbatasan dengan Israel, dan mungkin pembentukan jalur penyangga.
Baca juga: Media Ibrani: Israel Kerahkan Tentara di Gaza Utara Sebagai Persiapan Pemukimannya