Giliran Drone Kamikaze Houthi Hantam Zona Industri Ashkelon, IRGC Iran: Israel Salah Perhitungan
TRIBUNNEWS.COM - Dalam peningkatan serangan ke wilayah Israel dalam sepekan terakhir, Angkatan Bersenjata Yaman terafiliasi gerakan Houthi, kembali meluncurkan rudal mereka ke negara pendudukan tersebut.
Setelah meluncurkan rudal-rudal balistiknya, Tentara Yaman mengatakan telah melakukan operasi lain berupa serangan pesawat tak berawak yang menargetkan “zona industri musuh Israel” di wilayah Ashkelon.
Baca juga: Rudal Kelima dalam Sepekan Houthi, Ribuan Warga Tel Aviv Rebutan Shelter, Israel Ngadu ke PBB
Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigadir Jenderal Yahya Saree membuat pengumuman tersebut pada Rabu (25/12/2024), PressTV melaporkan.
Operasi tersebut, klaim Saree, “berhasil mencapai tujuannya.”
Menurut Saree, operasi dua tahap oleh Angkatan Udara Yaman juga mencakup serangan terhadap posisi vital Israel di wilayah Jaffa, Palestina yang diduduki Israel.
Pada tahap operasi lainnya, kawasan industri tersebut diserang.
Yahya Saree, mengatakan dalam sebuah pernyataan kalau “Kekuatan rudal menargetkan sasaran militer tentara pendudukan di wilayah Jaffa yang diduduki, dengan rudal balistik hipersonik Palestina 2,”.
Saree mengklaim kalau operasi tersebut juga mencapai targetnya.
Tentara pendudukan Israel mengumumkan sebelumnya pada Rabu pagi bahwa mereka telah mencegat sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman menuju Israel.
Pernyataan tentara pendudukan yang dipublikasikan di aplikasi Telegram mengatakan, “Sebuah rudal yang diluncurkan dari Yaman berhasil dicegat.”
Sementara itu, Channel 13 mengutip sumber yang mengatakan bahwa Perdana Menteri Pendudukan Benjamin Netanyahu menentang usulan kepala Mossad yang percaya kalau tindakan harus diambil secara langsung terhadap Iran dan bukan terhadap Houthi.
Baca juga: Rudal Yaman Hantam Tel Aviv, F-18 AS Jatuh, Mossad Sarankan Israel Serang Langsung Iran Bukan Houthi
Rakyat Yaman telah menyatakan dukungan terbuka mereka terhadap perjuangan Palestina melawan pendudukan Israel sejak rezim tersebut melancarkan perang yang menghancurkan di Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah gerakan Perlawanan Palestina di wilayah itu melancarkan serangan balasan mendadak, yang dijuluki Operasi Badai Al-Aqsa, terhadap entitas pendudukan.
Angkatan Bersenjata Yaman telah menyatakan, mereka tidak akan menghentikan serangan sampai serangan darat dan udara Israel yang tiada henti di Gaza, yang telah menewaskan sedikitnya 27.948 orang dan melukai 67.459 orang lainnya, berakhir.