Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebanyak 132.000 pelajar sekolah di Jepang akan menonton Paralimpiade Tokyo. Mereka akan di-tes PCR terlebih dulu sebelum menonton.
"Kami akan memperkuat langkah-langkah keamanan seperti menyesuaikan sistem inspeksi bekerja sama dengan pihak sekolah sehingga pengajar dan orang tua dapat merasa lebih nyaman dengan mempertimbangkan melakukan tes PCR terlebih dulu," papar Gubernur Tokyo, Yuriko Koike, Senin (23/8/2021).
Sebanyak 132.000 anak direncanakan untuk berpartisipasi menonton Paralimpiade bekerjasama dengan sekolah mulai tanggal 25 Agustus 2021.
Pemerintah Metropolitan Tokyo sedang mempertimbangkan tes PCR selain mengamati kesehatan peserta secara menyeluruh, tetapi juga mempertimbangkan waktu dan target pelaksanaan yang spesifik.
Baca juga: Paralimpiade Dimulai Selasa Esok: Pertama Para-Badminton Dilombakan, 23 Atlet Indonesia Siap Tempur
Beberapa wilayah telah memutuskan untuk tidak berpartisipasi karena virus corona telah menyebar ke anak-anak selama menonton pertandingan Olimpiade lalu bekerjasama dengan sekolah.
Beberapa ibu rumah tangga mengakui mendapatkan email dari sekolah menanyakan kesediaan (izin) anak mereka ikut menonton Paralimpiade.
"Anak saya ingin sekali menonton, ya apa boleh buat supaya anak senang, tapi saya sendiri terus terang waswas," papar Uchiyama, seorang warga Tokyo kepada Tribunnews.com, Selasa (24/8/2021).
Ketua Panitia Paralimpiade Seiko Hashimoto juga menyarankan agar para pelajar ikut menonton Paralimpiade.
"Sebagai bagian dari pendidikan dan pengetahuan, melihat pengalaman yang mungkin hanya sekali dalam seumur hidup," papar Hashimoto.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.