News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik di Afghanistan

AS Sebut Afiliasi ISIS Akan Serang Bandara Kabul Saat Penarikan NATO

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Orang-orang Afghanistan naik ke atas pesawat di bandara di Kabul pada 16 Agustus 2021. Ribuan orang mengerumuni bandara kota itu mencoba melarikan diri dari kelompok garis keras Islam yang ditakuti, Taliban.

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Intelijen Amerika Serikat (AS) telah memperoleh 'aliran ancaman yang sangat spesifik' yang menunjukkan bahwa afiliasi kelompok teroris ISIS, yakni ISIS-K (Khorasan) yang berbasis di provinsi Khorasan, Afghanistan, berencana menyerang orang-orang di luar Bandara Internasional Kabul.

Pernyataan ini disampaikan seorang pejabat pertahanan AS yang enggan disebutkan namanya.

Temuan ini dilaporkan telah menimbulkan kekhawatiran bagi AS terkait keamanan bandara, di mana ribuan warga Afghanistan dan Warga Negara Asing (WNA) terpaksa berhimpitan dan beharap untuk bisa meninggalkan negara itu setelah pengambilalihan kekuasaan Afghanistan oleh Taliban.

Baca juga: Pemerintah Rusia Evakuasi Lebih dari 500 Warganya dari Afghanistan

Dikutip dari laman Sputnik News, Rabu (25/8/2021), menurut temuan intelijen AS yang dikutip oleh sumber tersebut, ISIS-K berencana untuk menambah kekacauan di tengah proses evakuasi yang memang sebelumnya 'sudah kacau'.

Mereka dikabarkan memiliki sarana dan rencana untuk melakukan beberapa serangan.

Laporan tersebut seolah menegaskan pernyataan Presiden AS Joe Biden dan Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki, saat mereka memperingatkan tentang adanya kemungkinan serangan dari ISIS-K.

Baca juga: Putin dan Xi Jinping Sepakat Bersama-sama Perangi Ancaman di Afghanistan

Biden dan Psaki mengaitkan kemungkinan ini dengan kemungkinan perpanjangan masa tinggal pasukan AS di Bandara Kabul dalam upaya untuk menyelesaikan proses evakuasi.

Kendati Taliban menekankan bahwa evakuasi warga sipil dan pasukan asing dari negara itu harus selesai pada 31 Agustus mendatang, namun beberapa negara Barat telah mempertimbangkan untuk merundingkan perpanjangan tenggat waktu itu, termasuk Inggris.

Baca juga: Pengungsi Asal Afghanistan Ditangkap Polisi Karena Pakai Narkoba di Kawasan Puncak

Seorang Juru Bicara Taliban mengakui laporan tentang kemungkinan serangan yang datang dari cabang ISIS yang berbasis di Afghanistan dalam wawancaranya dengan CNN pada Selasa kemarin.

Ia pun mengatakan bahwa agar tidak ada pihak yang dirugikan, maka orang-orang harus berhenti pergi ke bandara.

Pada hari yang sama, Taliban pun memblokir jalan menuju bandara ubagi warga lokal.

Di masa lalu, ISIS-K telah melakukan serangan di Afghanistan.

Kelompok tersebut pun mengaku bertanggung jawab atas ledakan mematikan di Kabul pada Mei lalu, ledakan itu terjadi di sebuah sekolah khusus anak perempuan yang menewaskan 68 orang dan melukai 165 orang.

ISIS-K juga menyerang organisasi kemanusiaan untuk negara-negara perang HALO Trust Inggris-Amerika pada Juni lalu, menewaskan 10 orang dan melukai 16 lainnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini