TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Pasukan Inggris saat ini tengah bergegas untuk menerbangkan sekitar 1.500 tenaga penerjemah yang tersisa dan warga lokal yang selama ini membantu misi mereka di Afghanistan, di tengah tenggat waktu 31 Agustus yang makin dekat.
Warga Afghanistan yang memenuhi syarat untuk direlokasi ke Inggris pun telah disarankan untuk mencoba 'sampai ke perbatasan'.
Dikutip dari laman Sputnik News, Kamis (26/8/2021), menurut seorang sumber yang mengutip pernyataan Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace, ada beberapa slot yang tersisa pada penerbangan penyelamatan RAF Inggris.
Wallace pun menyebut ada beberapa negara seperti Pakistan dan Iran yang bisa dipilih sebagai 'negara ketiga' bagi mereka yang belum bisa mencapai bandara Internasional Kabul untuk melakukan penerbangan keluar dari Afghanistan.
"Jika mereka pikir mereka bisa sampai ke negara ketiga, itu mungkin lebih baik dan lebih aman. Saya merekomendasikan untuk mencoba sampai ke perbatasan," kata seorang sumber yang mengutip pernyataan Wallace dalam virtual meeting bersama sekelompok anggota parlemen lintas partai, pada Rabu sore waktu setempat.
Inggris disebut sedang mempertimbangkan untuk mendirikan pusat pemrosesan 'negara ketiga' bagi mereka yang memenuhi syarat untuk mendapatkan suaka.
Baca juga: Bayi Afghanistan yang Lahir saat Evakuasi Diberi Nama Sesuai Kode Panggilan Pesawat yang Dinaikinya
Selain itu, Inggris juga saat ini tengah fokus mengevakuasi mereka yang bekerja sebagai penerjemah untuk Angkatan Udara (AU) dan yang bekerja untuk pemerintah Inggris di Afghanistan.
Karena mereka dianggap memenuhi syarat untuk menerima kebijakan relokasi serta bantuan Afghanistan (Arap).
"Jumlah orang Arap yang masih harus kami keluarkan sekitar 1.500 orang," kata Wallace.
Menurut sumber yang ada di kementerian tersebut, saran yang disampaikan Wallace tentang penggunaan opsi 'negara ketiga' ini bukan merupakan 'pesan keputusasaan'.
Karena skema relokasi akan tetap terbuka selama itu diperlukan.
Wallace disebut berhenti menawarkan waktu yang tepat untuk penerbangan evakuasi terakhir Inggris.
"Apa yang tidak ingin kami lakukan adalah memicu gelombang atau penyerbuan dan kami telah melihat sejumlah orang terbunuh. Saya tidak bisa memberi anda waktu yang tepat, ini adalah posisi yang sangat sulit yang harus kita hadapi," kata Wallace kepada anggota parlemen.
Sumber-sumber pertahanan Inggris yang dikutip pun mengatakan pada hari Selasa lalu bahwa akan ada batas waktu 24 hingga 36 jam bagi militer Inggris untuk bisa mengungsi dari negara konflik itu.
Sementara itu, negara-negara Barat telah menerbangkan lebih dari 80.000 orang yang terdiri dari Warga Negara Asing (WNA) dan warga Afghanistan yang bekerja untuk misi Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.
Penerbangan evakuasi ini telah dimulai sejak 14 Agustus lalu, sebelum Taliban mengambil alih kekuasaan di ibu kota Afghanistan, Kabul pada 15 Agustus 2021.
Langkah evakuasi ini merupakan bagian dari upaya evakuasi besar-besaran yang sedang berlangsung di bandara Kabul, dengan dibayangi peringatan Taliban yang meminta AS untuk mematuhi batas waktu penarikan semua pasukannya pada 31 Agustus mendatang.