News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Pertunjukan Live Band di Aichi Jepang Diduga Langgar Prokes, Subsidi 30 Juta Yen Terancam Dibatalkan

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pertunjukan Live Band (Rock) di Centrair Tokoname-shi, Aichi dengan sekitar 5.000 pengunjung umumnya melepas masker dapat kritikan banyak dari masyarakat Jepang, Minggu (29/8/2021).

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang tengah menyelidiki kasus pelanggaran protokol kesehatan yang terjadi saat pertunjukan live band di Tokoname, Prefektur Aici 29 Agustus lalu.

Diketahui, pertunjukan Live Band (Rock) Namimonogatari2021 (NMG2021) berlangsung di Centrair Tokoname-shi, Aichi, Minggu (29/8/2021).

Pertunjukan musik ini dihadiri sekitar 8.000 pengunjung yang sebagian besar melepas masker mereka.

Acara ini belakangan mendapat kritikan dari masyarakat Jepang.

"Kami baru saja mulai menyelidiki fakta-fakta, dan jika ditemukan pelanggaran terhadap janji, kami akan mengambil tindakan tegas termasuk pembatalan keputusan hibah uang subsidi 30 juta yen," ungkap Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Hiroshi Kajiyama, Selasa (31/8/2021).

Pada festival musik luar ruang yang diadakan di Kota Tokoname, Prefektur Aichi, dikatakan bahwa alkohol diberikan sementara langkah-langkah untuk mencegah infeksi virus corona tidak memadai.

Baca juga: Penonton Lepas Masker, Pertunjukan Live Band Rock Namimonogatari2021 di Aichi Jepang Dikritik

Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Kajiyama mengambil tindakan yang keras jika terjadi pelanggaran.

Untuk acara ini, Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri telah memutuskan untuk mengeluarkan subsidi sebesar 30 juta yen untuk mendukung biaya yang terkait dengan penyelenggaraan acara tersebut.

Pertunjukan Live Band (Rock) di Centrair Tokoname-shi, Aichi dengan sekitar 5.000 pengunjung umumnya melepas masker dapat kritikan banyak dari masyarakat Jepang, Minggu (29/8/2021). (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

"Dalam pemeriksaan, penyelenggara acara telah mengeluarkan ikrar untuk tidak melakukan bisnis yang bertentangan dengan hal-hal penting terkait dengan virus corona. Tindakan pengendalian, antara lain selalu menggunakan masker, tidak membuat suara keras, menjaga jarak fisik, dan mematuhi imbauan pemerintah setempat," kata Menteri Perekonomian, Perdagangan, dan Industri Kajiyama saat konferensi pers setelah rapat kabinet, Selasa (31/8/2021).

Sementara itu beasiswa (ke Jepang) dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini