Pemerintah mengonfirmasi keterlambatan tersebut disebabkan oleh kurangnya persediaan vaksin Pfizer untuk anak-anak.
Dikutip dari reuters.com, kedatangan vaksin Pfizer merupakan hasil dari rapat pemerintah pusat dengan petinggi negara pada Jumat (27/8/2021).
Hal ini menganggapi permintaan negara bagian Queensland and Australia Barat yang menunda pembukaan bandara karena menyebarnya COVID-19 varian Delta di Sydney dan Melbourne, Australia.
Lebih dari 25 juta masyarakat Australia berada di rumah.
Mereka menerapkan lockdown, terutama di negara bagian besar seperti Sydney, Melbourne, dan Canberra.
Sebagian besar masyarakat Australia sudah menjalani hidup bebas tanpa COVID-19.
Namun, tiga negara bagian tersebut masih menutup akses keluar dan masuk wilayah untuk menghentikan penyebaran COVID-19 varian Delta.
Perdana Menteri Queensland, Annastacia Palaszczuk menerangkan kekhawatirannya terhadap anak-anak selama masa lockdown.
"Kita harus menyiapkan semuanya terkait bagaimana COVID-19 menyerang anak-anak," kata Annastacia.
"Semua harus disiapkan, saya belum berani melonggarkan kebijakan."
"Daripada berdebat dan saling serang, mari bicara dengan sopan dan terdidik," tambahnya.
Pernyataan Annastascia tersebut ditanggapi oleh Menteri Keuangan Australia, Simon Birmingham.
"Dia terlalu fokus pada kekhawatirannya daripada fakta di lapangan," kata Simon.
"Kita perlu menganalisis dengan tenang untuk mengajari masyarakat," tambahnya.